Pungli di Konsel Bikin Malu
KOLAKAPOS, Andoolo--Tidak terhitung sudah beberapa kali wakil bupati Konsel Arsalim Arifin mencak-mencak melihat tingkah PNS di Konsel. Terakhir, OTT Pungli di dinas Pendidikan dan Kebudayaan disebutnya telah membuat malu warga dan pemerintahan.
Atas apa yang terjadi tersebut, pihaknya mewarning SKPD lain, agar kasus yang sama tidak terulang lagi. Pasalnya masalah tersebut sangat mencoreng nama baik Pemda Konsel. "Kasus pungli tersebut sangat memalukan, apa lagi saat ini kita lagi gencar-gencarnya untuk bagaimana menghadap birokrasi yang profesional. Kemudian kita ingin tata kelola pemerintahan yang baik, namun dengan kasus itu tentu bisa mengganggu kinerja pemerintahan," ungkapnya dengan kesal.
Karenanya dalam waktu dekat ini, Pemkab akan mengevaluasi sistem pelayanan yang ada di Konsel, utamanya SKPD atau OPD yang melakukan pelayanan kepada masyarakat dan kepegawaian. "Kita harapkan di triwulan pertama ini, kita juga akan mengevaluasi kegiatan pemerintahan. Utamanya dalam rangka realisasi anggaran kita, jangan sampai kita terlambat realisasi lagi sehingga pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) kita, terjadi lagi," harapnya.
Mantan Kepala Bappeda ini menambahkan, olehnya itu pihaknya menegaskan kepada seluruh Kepala SKPD untuk segera merealisasikan. Belanja yang ada disetiap SKPD, apakah itu belanja modal ataupun barang dan jasa. "Sehingga nantinya realisasi anggaran kita bisa tercapai, selain itu pada saat apel tadi kita juga tegaskan masalah kedisiplinan PNS, dimana saya melihat tadi sudah ada peningkatan. Tapi kita inginkan bukan hanya pada saat apel saja, namun pada saat jam kerja juga harus ditingkatkan," jelasnya.
Untuk TPP, ia menyampaikan agar segera untuk direalisasikan. Karena salah satu tujuan TPP untuk perbaikan nasib PNS, sehingga tidak ada lagi pungli. (k5/c)