Dua Korban Selamat Berhasil Dievakuasi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Dua pendaki gunung Mahasiswa Pecinta Alam Navernos Universitas Haluoleo Kendari, berhasil dievakuasi tim SAR gabungan ke lokasi kaki gunung di desa Tinukari kecamatan Wawo, Kolaka Utara. Kedua Korban ditemukan di jalur pendakian pos 6 gunung Mekongga, kemarin. Proses evakuasi kedua korban selamat sempat terkendala cuaca buruk dan medan yang sulit, karena berada pada ketinggian lebih dari 2000 meter diatas permukaan laut (mdpl). Keduanya ditemukan dalam kondisi lemas karena kekurangan logistik perbekalaan saat melakukan pendakian bersama empat rekannya yang lain. Korban selamat pertama bernama Khaerat Ummayah Said, ditemukan dalam kondisi lemas sehingga harus digotong dengan tandu. Sementara korban kedua bernama Laode Mufassir, meski terlihat lemas namun mampu berjalan sendiri setelah mendapat perawatan medis oleh tim SAR gabungan. Kepala Seksi Operasi SAR Kendari, Jandri Paendong mengatakan, kondisi korban dalam keadaan lemas karena kekurangan logistik dan kedinginan setelah dihantam badai saat proses turun gunung. "Saat ditemukan, keduanya lemas karena kekurangan bahan makanan dan juga dihantam badai saat turun gunung, saat ini kita sudah evakuasi ke Puskemas, tadi (kemarin) tiba di desa pada pukul 13.00," terangnya. Proses evakuasi kedua korban berjalan sulit karena jalur pendakian gunung Mekongga memang terkenal ekstrim. Beberapa Kali tim SAR harus menyeberangi sungai besar Ranteangin saat proses evakuasi. Kedua korban yang tiba di desa Tinukari langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Jandri juga mengatakan tim SAR gabungan masih terus melakukan proses evakuasi terhadap dua korban lainnya yang dinyatakan telah meninggal, di dekat puncak gunung Mekonggga atau disekitar pos 8 atas nama Edy Mulyadi dan Laode Fitrah. "Kalau tidak ada halangan, besok (hari ini) mungkin sudah bisa turun sampai ke desa. Keduanya masih dalam proses evakuasi dan telah menjangkau pos 7," ungkapnya sembari menyebut proses evakuasi korban meninggal juga terkendala medan yang sulit dan cuaca yang tidak bersahabat. Untuk diketahui, enam pendaki Mapala Navernos melakukan pendakian gunung Mekongga yang memiliki ketinggian 2620 MDPL sejak Minggu (5/3). setelah mencapai puncak, mereka berencana turun gunung pada Minggu (12/3), namun mereka terjebak di pos 8 karena badai dan cuaca buruk. Dua orang kemudian nekat menerobos dan turun gunung untuk meminta pertolongan karena keempat rekan mereka sudah dalam kondisi lemah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan. (cr4/b) Pendaki Novernos Tidak Ajukan Izin Mendaki Kolaka, KoP Dua Pendaki Gunung dari Mahasiswa Pecinta Alam Navernous Universitas Haluoleo Kendari yang Sudah divakuasi tim SAR Gabungan ke lokasi kaki Gunung di Desa Tinukari Kecamatan Wawo Kabupaten Kolaka Utara masih mendapat perwatan intensif oleh tim medis di Puskesmas terdekat. Keduanya masih lemas dan tramuma akibat peristiwa yang mereka alami. Kedua Korban yang selamat bernama Khaerat Ummayah Said (Lakilaki 27 tahun) dan Laode Mufassir (laki-laki 29 tahun) yang sudah dievakuasi tim SAR saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis di puskesmas Wawo Kecamtan Wawo Kabupaten Kolaka Utara. Kedua korban selamat rencananya akan dirujuk di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatn selanjutnya. Berdasarkan penuturan Kepala desa Tinukari, Abdul Rahman, para pendaki tersebut nekat naik ke puncak gunung Mekongga meski tidak mengantongi izin dari pihak berwenang. Bahkan saat ditanya, mereka juga tidak menyebutkan asal organisasinya. "Saya tanya kepada mereka saat tiba sebelum mendaki mana surat dari lembaganya, mereka bilang tidak ada, saya bilang kalau begitu pergi sana melapor ke polsek dulu, kalau tidak saya tidak izinkan mendaki, lalu setelah itu mereka pergi," terangnya. (cr4/c)
  • Bagikan