Rektor USN Pimpin ADRI Sultra
KOLAKAPOS, Kolaka--Rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Dr. Azhari didaulat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (DPD ADRI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Terpilihnya Azhari sebagai Ketua Organisasi kepakaran tersebut dikukuhkan dalam acara Musyawarah Kerja Nasional Adri yang ke 12 di Universitas Pakuan Bogor pada 30 Maret kemarin.
Azhari dikukuhkan sebagai ketua DPD ADRI Sultra periode 2017-2021 oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti), Mohammad Nasir atas nama Presiden RI Joko Widodo, dirangkaikan dengan international conference multi disiplinery dihadiri oleh para rektor kampus negeri di Malaysia.
Menurut Azhari, ADRI merupakan organisasi yang menjadi wadah bagi para ahli dan dosen baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun swasta.
"Lembaga ini banyak mengirim dosen atau ahli dari Indonesia untuk melakukan perjalanan mengajar ke luar negeri di kampus-kampus yang sudah bekerjasama dengan ADRI," kata Azhari, Senin (3/4/2017) di ruang kerjanya kemarin.
Selain itu katanya keuntungan bergabung dalam organisasi ini adalah, dalam setahun rutin mengadakan konferensi internasional yang membahas hasil penelitian ilmiah para ahli dan dosen dari kampus-kampus di Indonesia.
"Semua dosen dipacu melakukan penelitian dan dipublikasikan ke Jurnal Internasional untuk mendapatkan pangkat akademik. Di Sultra, para dosen kesulitan mencari jurnal yang terakreditasi untuk publikasikan hasil penelitiannya. Nah, di ADRI, para dosen ini bisa melakukan publikasi tiga hingga empat kali publikasi," jelasnya.
Azhari mengaku tertarik bergabung dalam organisasi ini karena banyak kegiatan ADRI yang dapat membantu para dosen di Sultra dalam mendorong penerbitan hasil penelitian mereka untuk dipublikasikan di jurnal internasional.
Di laman resmi ADRI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) organisasi ini baru terbentuk di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta-Banten dan Sumatera Barat. Sementara di Sultra, DPD ADRI baru terbentuk setelah pengukuhan Azhari dilakukan.
"Mari kita berkiprah di organisasi ini. Paling tidak bisa menjadi dorongan para dosen muda untuk menulis dan dipublikasi di jurnal terakreditasi," jelasnya.
Dia juga menambahkan Keberadaan ADRI yang terdiri para dosen, ahli pemikir dan kaum cendekiawan kampus harus memperkuat implementasi tridarma perguruan tinggi. Terutama dipoin penelitian terapan dan pengabdian masyarakat, yang (efeknya) langsung dirasakan manfaatnya bagi civitas akademika hingga masyarakat.(cr4/b/hen)