Ada Jual Beli Jawaban UNBK di SMAN 1 Kolaka

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA di Kolaka, diwarnai dengan praktik jual beli kunci jawaban. 10 siswa SMA 1 Kolaka dilaporkan terlibat. Para siswa mendapatkan kunci jawaban itu melalui media sosial Line. Kemarin (10/4), kasus tersebut terbongkar, setelah salah seorang siswa SMAN 1 Kolaka, melaporkan hal tersebut kepada pengawas ruangan UNBK. AN, salah seorang siswi SMAN 1 Kolaka yangturut mendapatkan kunci jawaban mengatakan, ikhwal jual beli kunci jawaban UNBK di SMAN 1 Kolaka, bermula saat dirinya dihubungi oleh rekannya bernama Risma, salah seorang siswi SMA di Makassar pada Sabtu (8/4) akhir pekan lalu. Risma menawarkan kunci jawaban soal UNBK melalui group sosial media Line. "Katanya ko mau kunci jawaban UNBK, gabung di group Line, tapi syaratnya harus bayar Rp400 ribu per orang," ungkapnya saat ditemui di SMAN 1 Kolaka. Tanpa pikir panjang, AN kemudian membagikan info kunci jawaban UNBK, kepada sejumlah rekannya di SMAN 1 Kolaka, yang bakal mengikuti UNBK. "Awalnya saya cuman main-main, ada yang mau kunci jawaban, tapi teman-teman respon, akhirnya kita kumpul uang sampai empat juta untuk 10 orang, kemudian saya transfer uangnya kepada Risma," terangnya. Sementara itu, sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sultra, Lasidale menjelaskan, saat ini kasus jual beli kunci jawaban UNBK di SMAN 1 Kolaka, melalui sosial media group Line, sudah ditangani oleh pihaknya. Dirinya juga menegaskan, jual beli kunci jawaban soal UNBK yang melibatkan siswa SMAN 1 Kolaka, merupakan murni penipuan. "Ujian sekarang kan berbasis komputer, jawaban UNBK yang merupakan dokumen negara, tidak mungkin bisa di bobol oleh siapapun. Kasus ini murni penipuan dan saya berharap anak-anak kita jangan mudah percaya dengan hal yang seperti itu," ujarnya. Kini, uang senilai empat juta rupiah dari transaksi jual beli kunci jawaban UNBK, telah dikembalikan oleh Risma setelah pihak sekolah bersama pengawas UNBK, menghubunginya. Sementara, Risma juga mengaku sebagai korban di group sosial media Line. (cr1/b)
  • Bagikan