Ambruk, Jembatan Darurat Desa Talinduka

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tirawuta--Jembatan darurat yang terletak di Desa Talinduka Kecamatan Dangia kembali roboh Senin, (8/5). Robohnya jembatan darurat yang menghubungkan beberapa Desa di wilayah Kecatamatan Dangia bahkan Kabupaten Konawe Selatan tersebut untuk kedua kalinya terjadi. Hal itu bukannya tak memiliki alasan. Namun lantaran mobil truk yang memuat pasir kelebihan muatan, sehingga membuat jembatan darurat yang terbuat dari batang kelapa itu roboh. Bustang, salah satu warga setempat menuturkan, sepengetahuannya jembatan tersebut sudah dua kali roboh, sehingga membuat kendaraan roda empat jatuh dalam sungai dan rata-rata yang jatuh adalah truk yang memuat pasir. "Yang pertama bulan Desember 2016 lalu dan hari ini ( kemarin red) sekitar pukul 10 ; 00 WITA," ungkapnya Senin, (8/5) saat di temui disela-sela peristiwa jatuhnya kendaraan pemuat pasir tersebut. Lain halnya dengan Irwan warga yang sama. Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari para pekerja ketika itu, jembatan Tanulika ini akan rampung pada awal 2017 ini. Namun hingga kini belum ada juga ciri-ciri akan selesai. "Sudah masuk bulan ramadhan tapi belum juga selesai. Padahal kami sangat mengharapkan jembatan ini cepat selesai, sehingga aktifitas kami bisa kembali berjalan dengan normal, khususnya dalam arus transportasi," katanya. Sementara itu, Kepala Desa Talinduka H.Nur Patte di waktu yang sama, menyalahkan pengemudi kendaraan. Sebab, jembatan yang dilalui sifatnya darurat, sehingga bagi kendaraan yang memiliki muatan lebih banyak untuk tidak dilaluinya. "Seharusnya sopir harus sadar. Ini jembatan darurat yg dari pohon kelapa, kekuatannya maksimal hanya tiga ton saja. Sementara mobil yang lewat muatan pasir itu lebih dari tiga ton atau bisa mencapai empat ton keatas, sehingga wajar saja tidak mampu untuk menahan bebannya," ungkapnya. Ia juga menuturkan, sepengetahuannya jembatan tersebut mulai dikerjakan pada tahun lalu dengan nominal anggaran kurang lebih sekitar delapan ratus juta rupiah sebagai pekerjaan pada tahap pertama dan tahun ini dengan pekerjaan tiang dan pondasi lebar sekitar enam meter dengan panjang 15 meter, lalu tahun ini masuk pekerjan tahap ke dua. "Untuk tahap ke dua ini, informasi yang saya dengar, total anggarannya diperkirakan mencapai kurang lebih sekitar satu miliar," tuturnya. (inga/hen)
  • Bagikan