Rusman Emba : Muna Bebas Paham Radikalisme
KOLAKA POS, Raha -- Tim Divisi Humas Mabes Polri bersama jajaran Polda Sultra mengunjungi Kabupaten Muna. Pasalnya, kedatangan pejabat Polri Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto yang diwakili AKBP Junaedi divisi Humas Mabes Polri, Selasa, (16/5) siang ini dalam rangka melakukan silaturahmi dengan pejabat pemeritahan Pemkab Muna dan masyarakat. Serta mensosialisasikan pencegahan paham radikalisme di masyarakat, lantaran dianggap dapat membayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bupati Muna LM Rusman Emba mengatakan masyarakat Kabupaten Muna merupakan masyarakat yang majemuk. Dikatakan, Muna bebas paham radikalisme. Bahkan toleransi umat beragama sangat dipegang teguh oleh masyarakatnya. Hal tersebut kata Rusman yang membuat ketenangan dan kedamaian di Muna relatif terjaga. "Suasana kedamaian, ketenangan dan harmonisasi di kabupaten Muna sudah cukup teruji, hampir tidak ada perkelahian-perkelahian antar etnis, agama. Itu tidak ada disini. Kemudian toleransi umat beragama juga cukup bagus," ucap Rusman.
Lanjut Rusman, suasana yang damai dan kondusif serta jalinan harmonisasi dalam masyarakat Muna tersebut tidak lepas dari perhatian seluruh stakeholder yang senantiasa berperan aktif. "Walaupun isu SARA di Jakarta sana, misalkan atau ditempat lain, Insya Allah disini (Muna.Red) tidak akan terjadi apa-apa Insya Allah," terangnya.
Tidak hanya itu, Ketua FKPPI Provinsi Sultra ini juga mengatakan, penyebaran organisasi masyarakat (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) relatif tidak berkembang di Muna. "Disini, HTI hampir tidak ada. Jadi ormas-ormas yang jadi perhatian pemerintah, yang dianggap melanggar aturan itu, hampir tidak ada disini," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga mengapresiasi sikap toleransi masyarakat Muna. Menurutnya penduduk Muna masih menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Hal itu dibuktikan kata dia dengan terlihatnya letak sejumlah sarana ibadah yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya. "Kalau kita melihat karakter dan budaya masyarakat Muna, itu memiliki toleransi yang sangat tinggi sekali. Disini ada Mesjid, bersebelahan dengan Gereja dan bersebelahan dengan Wihara. Mereka bersama-sama melaksanakan kegiatan ibadah, tidak ada gangguan serta berjalan sebagaimana mestinya. Itu menunjukan toleransi di daerah, wilayah kita ini sangat baik," ungkapnya. (m1/b/hen)