Puas setelah Bunuh Pria yang Kerap Memelototinya
KOLAKAPOS, Banjarmasin--M Nurdin, remaja berusia 19 tahun, ditangkap setelah membunuh Mulyadi Ilham (42), warga Kelayan B RT 14, Banjarmasin Selatan, Jumat (19/5) malam sekira pukul 19.30 Wita.
Pembawaannya tetap tenang meski sudah digelandang ke Markas Polsekta Banjarmasin Selatan.
Peristiwa itu terjadi tepat di tepi jalan Kelayan B, tidak jauh dari rumah korban. Kejadian di malam pasar tungging atau pasar dadakan setiap Jumat malam.
Korban menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian. Terdapat sembilan luka di tubuhnya.
Pemuda yang pernah diamankan polisi karena mabuk lem ini ditangkap di kawasan Pasar Antasari, Banjarmasin Tengah, beberapa saat usai melakukan pembunuhan oleh anggota gabungan Jatanras Polresta Banjarmasin dan Buser Polsek Bansel.
Ketika disambangi di Markas Polsek Selatan, warga Kelayan B Gang Cahaya Tatas ini mengaku menelan dua butir zenith setelah membunuh.
“Saya tidak mabuk waktu membunuh. Setelah saya pulang, baru telan dua butir. Saya dendam. Setiap bertemu korban pasti mencelengi (melototi),” katanya.
Pada pertemuan terakhir, Nurdin, pulang dan langsung mengambil sebilah senjata tajam. Sementara korban masih berada di kawasan pasar untuk membeli sandal.
“Malam itu saya tunggu korban di lorong arah rumah dia. Lama saya menantinya. Pas dia masuk lorong, langsung saya dekati dan tanyakan apa maksud pelototi saya. Pisau langsung saya keluarkan dan menikamkan hingga mengenai perut,” kisahnya.
Begitu melihat korban sudah terluka, Nurdin makin beringas membabi buta melukai korban hingga korban terkapar tepat di sebuah warung tidak jauh dari rumahnya.
“Pertama saya tikam mengenai perut tiga kali. Dia lari, saya kejar dan dia jatuh langsung saya serang bertubi-tubi. Saya tak ingat, berapa kali saya tikam dia,” ujarnya.
Pemuda ini mengaku tak menyesal dengan perbuatanya. Ia merasa puas telah menghabisi korban. “Saya tidak takut dan menyesal,” akunya dengan tatapan mata tajam.
Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Andi M Andi Wijaya mengatakan, pengakuan sementara pelaku karena tersinggung dengan seringnya korban menatap pelaku ketika bertemu.
“Pelaku tersinggung. Puncaknya, malam itu. Selanjutnya, pelaku masih diperiksa untuk menggali motifnya,” jelas Andi, didampingi Kanit reskrim Iptu Sisworo Zulkarnain.(jpnn)