Tidur di Sel, Napi Ditusuk pakai Badik

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tarakan--RS, seorang narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tarakan, harus menjalani perawatan di RSUD Tarakan. Dia mengalami luka tusukan yang dilakukan napi lain, Senin (22/5) lalu. Informasi yang diperoleh Bulungan Post (Jawa Pos Group) dari sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya, penikaman yang dilakukan napi berinisial AD, itu terjadi sekira pukul 07.00 Wita. Diceritakan, RS yang saat itu sedang tidur di ruang tahanannya, tiba-tiba didatangi pelaku dan langsung menikam sebanyak tiga kali. “(Penikaman, Red) Itu dipicu utang kepada korban yang jumlahnya tidak sedikit. Pelaku marah-marah kalau ditagih korban,” ujar sumber tersebut. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas Kelas II A Tarakan Ruslan Makassau ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian itu. Peristiwa tersebut terjadi saat pintu-pintu kamar para tahanan dibuka. “Jadi pelaku mendatangi korban saat buka kamar, sekira jam 7 pagi,” terangnya. Informasi yang dia peroleh, pelaku memang sudah merencanakan untuk menikam korban jika bertemu. Ini dipicu dendam AD terhadap RS akibat perkataan yang menyakitkan. Sebelum peristiwa kemarin, keduanya bahkan pernah bertikai dengan kondisi yang sama. “Saya tanya pelaku ternyata ada dendam juga antara keduanya. Jadi si pelaku pernah kena tikam juga,” bebernya. Namun, Ruslan belum bisa memastikan motif dari pertikaian karena utang. Pihaknya masih mendalami kasus ini. Pelaku dan koban merupakan narapidana narkotika. Meskipun sama-sama napi, namun keduanya tidak berada di kamar yang sama. Korban di Blok Bravo kamar 6, sementara pelaku di Blok Anak. Setelah mengetahui kejadian tersebut, Ruslan langsung melihat kondisi korban. RS yang mengalami pendarahan banyak langsung dibawa ke rumah sakit. Ditambahkan Ruslan, dari tangan AD petugas berhasil mengamankan sebuah badik kecil yang digunakan untuk menikam korban. Dia juga tidak menyangka AD menyimpan benda tajam tersebut. Padahal, beberapa hari sebelumnya, pihaknya bersama aparat kepolisian melakukan razia. “Jadi seperti yang saya sampaikan, pemeriksaan sudah sangat ketat kami lakukan. Namun sajam (senjata tajam) tersebut masih bisa lolos. Kami lihat juga kondisi pagar sangat rendah, dan barang-barang masuk sering dilempar dan pernah dilihat oleh teman,” ujarnya. (jpnn)
  • Bagikan