UNDP Tertarik Peningkatan IPM Sulsel

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang telah menerima Country Director United Nations Development Programme (UNDP), Christophe Bahuet di ruang kerja Wakil Gubernur, Selasa (23/5). Kedatangan Christophe Bahuet, yang didampingi oleh Head of Unit Siprianus Bate Soro menemui Agus Arifin Nu’mang adalah untuk menyampaikan keinginannya melihat lebih dekat kondisi indeks pembangunan manusia (IPM), juga akan melihat program pembangunan yang sifatnya berkelanjutan di Sulsel. Christophe, mengakui kedatangannya untuk mengetahui kondisi pembangunan manusia di Sulsel karena tertarik dengan kenaikan IPM Indonesia yang terus meningkat sejak 20 Tahun lalu. Dan menurutnya keberhasilan itu sangat terkait dengan pembangunan manusia di provinsi sehingga dirinya menyempatkan diri berkunjung ke Makassar Provinsi Sulsel. “Itu salah satu alasan ingin melihat kondisi di Sulsel, bagaimana kenaikan atau IPM di sini,” tuturnya. Pada kesempatan itu Agus Arifin Nu’mang menjelaskan, pembangunan manusia di Sulsel terus meningkat dan membaik. Dia memaparkan bahwa IPM Sulawesi Selatan pernah berada di posisi rangking 24 dari 33 provinsi kala itu, dan kini IPM Sulawesi Selatan menduduki rangking ke 14 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. “Peningkatan dan perbaikan IPM Sulsel itu didorong dengan berjalannya semua program, terutama program pendidikan dan kesehatan gratis yang berjalan dengan baik sesuai harapan, dengan ditopang pembangunan ekonomi yang terus meningkat pula ditambah dengan meningkatnya harapan hidup Masyarakat,” katanya. Dia menambahkan, berbagai upaya Pemprov Sulsel dalam menjaga kelestarian lingkungan. Orang nomor dua Sulawesi Selatan itu mengakui kalau tidak kurang dari 200 juta pohon telah ditanam untuk melestarikan lingkungan di Sulsel. Untuk melestarikan lingkungan hutan, Agus AN mengatakan, telah diberikan keterampilan kepada masyarakat yang mencari nafkah di hutan berupa keterampilan membuat gula areng, dengan seperti ini, menurutnya masyarakat tidak akan merusak hutan lagi karena sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan dari hasil pembuatan gula areng. (fajar)
  • Bagikan