Hasil Survei, Elektabilitas Rita Widyasari Melejit
KOLAKAPOS, Balikpapan--Partai Golkar resmi menetapkan Rita Widyasari sebagai calon gubernur Kalimantan Timur di Pilkada Kaltim 2018 mendatang.
Mengenai siapa yang akan menjadi cawagub mendampingi Rita, hingga kini masih dalam seleksi ketat DPP.
Partai yang dinakhodai Setya Novanto itu baru akan mengumumkan nama calon wagub Kaltim pada Juli ini.
Nama-nama yang mencuat seperti Sofyan Hasdam, Farid Wajdy, hingga Makmur HAPK diberi waktu dua bulan lagi membuktikan kapasitasnya.
Ihwal terpilihnya Rita diumumkan langsung oleh Setnov dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (22/5) malam. Kata Setnov, bupati Kutai Kartanegara itu sudah dua kali disurvei.
Survei pertama, tingkat keterpilihan Rita 50 persen. Terbaru, meningkat 10 digit jadi 60 persen. Sehingga sejak Rapimnas dimulai pada 21 Mei, Golkar memutuskan Rita sebagai calon gubernur (cagub).
“Sesuai persetujuan teman - teman semua, maka Rita kita putuskan jadi calon gubernur,” ungkapnya di hadapan petinggi Golkar. Di antaranya Abu Rizal Bakrie, Agung Laksono, Akbar Tanjung, dan Idrus Marham.
Saat disinggung siapa pendamping Rita, kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group), Setnov masih enggan menyebut nama.
Namun dia sudah mengantongi tiga nama calon pendamping Rita tersebut. “Kalau Bu Rita sudah bulat. Nah nama-nama ini belum,” ungkapnya.
Setnov juga mengenalkan Rita Widyasari ke seluruh ketua DPD se-Indonesia yang menghadiri Rapimnas Partai Golkar.
Rita disebutnya sebagai calon tunggal kandidat yang akan bertarung dalam Pilgub Kaltim. Bupati Kutai Kartanegara itu dianggap punya elektabilitas tinggi.
Sementara, Rita mengungkapkan, salah satu cara dirinya mengangkat suara adalah memanfaatkan 10 calon pendampingnya.
Masing-masing dari mereka harus secara intens melaporkan perkembangan agenda dan kegiatan yang dilakukan. Dirinya menyebut bakal calon wakil gubernur (bacawagub) wajib melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Rita masih enggan menyebut siapa dari 10 calonnya yang paling dominan. Karena hingga kini, kesepuluhnya tampak rajin turun ke lapangan.
Bahkan banyak program yang akan dan sudah dilakukan para calon bacawagub untuk meyakinkan dirinya, jika yang bersangkutan merupakan pilihan terbaik.
“Ini yang membuat saya pusing. Pak Adi Darma (wali kota Bontang 2011-2016) mau memanggil ustaz nanti jelang puasa. Seperti Pak Farid Wadjdy (mantan wakil gubernur Kaltim) rajin ke lapangan. Pak Andi Sofyan Hasdam (wali kota Bontang 2001-2011) dengan massa yang banyak. Jadi sekarang saya masih wait and see,” sebut Rita.
Meski demikian, DPP Golkar sudah memberikannya kewenangan untuk menentukan cawagub. Apakah dari internal partai maupun eksternal. (jpnn)