Pemkot Garansi Tingkatkan Akses Air Bersih

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama USAID - IUWASH Plus dan pimpinan DPRD Makassar berkomitmen menyukseskan program pemerintah pusat Universal Akses 2019 menuju SDGs 2030 dalam pelayanan air minun dan sanitasi. Komitmen itu tertuang dalam pernyataan pelaksanaan program peningkatan akses air minum dan air limbah Kota Makassar yang ditandatangani oleh Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto, pimpinan DPRD Makassar Indira Mulyasari, dan Perwakilan Manajemen Program USAID-IUWASH Plus Lina Damayanti di Jasmine Room, Grand Clarion Hotel and Convention, Rabu (31/5) lalu. Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH)- Plus adalah program yang dirancang untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan. Kebijakan ketersediaan air minum di Makassar pada tahun 2016 terlihat pada lahirnya Peraturan Daerah (Perda) penyertaan modal untuk peningkatan akses air minum dan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur tentang tarif. Sementara untuk sanitasi ada dua Perda yang mengatur tentang retribusi jasa umum dan pengelolaan air limbah domestik ditambah tiga Perwali yang mengatur pembentukan UPTD PAL, dan uraian tugasnya serta tata cara pengurangan keringanan pembebasan retribusi penyedotan lumpur tinja. Khusus Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2), Makassar menjadi percontohan di tingkat nasional, beberapa daerah datang ke Makassar untuk mempelajari manajemen L2T2 karena Makassar menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang sukses menjalankan program ini dari hulu hingga hilir melalui UPTD di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum. "Tahun pertama ada 300 Kepala Keluarga (KK) yang ikut program L2T2. Alhamdulillah tahun ini meningkat hingga 500 KK," kata Danny, sapaan wali kota. Setelah menandatangani komitmen bersama DPRD Makassar dan USAID - IUWASH Plus, Pemerintah kota Makassar menargetkan di tahun 2019 ketersediaan air minum dan sanitasi mencapai 95 persen serta SDGs 2030 mencapai 100 persen air minum dan sanitasi. "Ada 21 program selama lima tahun di sektor air minum dan sanitasi yang digagas untuk menyukseskan komitmen ini," ujar Perwakilan Manajemen Program USAID - IUWASH Plus Lina Damayanti. Di antara 21 program itu, ada empat program penambahan dan peningkatan kapasitas Instalasi Pipa Air (IPA) di Ratulangi, Barombong, Antang, dan Somba Opu. (fajar)
  • Bagikan