Rektor ITB Sebut Wali Kota Makassar Sangat Istimewa
KOLAKAPOS, Makassar--Rektor Institut Teknologi Bandung Prof Kadarsah Suryadi memuji serta melayangkan apresiasi tinggi kepada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Bahkan dirinya sesumbar menyebut Danny Pomanto adalah wali kota yang sangat istimewa.
“Saya kira Pak Wali sangat istimewa. Jarang ada wali kota yang punya kepedulian tinggi terhadap penanganan sampah dan air,” ucapnya saat menerima langsung kunjungan Wali Kota Makassar bersama rombongan di ruang Rapim, Gedung CCAR ITB, kemarin.
Kunjungan ini dalam rangka penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Pemkot Makassar dan ITB, tentang penyediaan air bersih dan perencanaan berbasis kelitbangan yang juga melibatkan PDAM Kota Makassar dan Lapi Indowater ITB.
Prof Kadarsah menyampaikan salah satu yang dimaksud dalam Sustainable Depelovement Goals adalah air. Sebuah penelitiaan menemukan jika baru 50 persen penduduk Indonesia memiliki akses air bersih.
Jadi, satu langkah yang sangat strategis, kata Prof Kadarsah, telah dilakukan oleh wali kota yakni dengan mengembangkan dan menggarap tentang air. Karena dengang air akan berdampak pada meningkatnya IPM, yaitu kesehatan.
“Tidak ada orang tidak butuh air. Pengalaman di Luwu Banggai, ditemukan tiga penyakit yang banyak diderita. Darah tinggi, diabetes, dan ginjal karena air mengandung banyak zat berkapur.
“Jadi kalau mau sehat, airnya dulu diselamatkan. Jadi makasih Pak Wali, bapak sudah membidik satu titik yang sangat strategis,” tuturnya.
ITB sendiri saat ini tengah mengembangkan 99 kelompok keahlian. Rektor ITB pun dengan senang hati menyodorkan Danny Pomanto untuk dikerjasamakan.
“Jadi, moggo Pak Wali. Kami punya 99 lagi kelompok keahlian yang siap berkolaborasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Danny Pomanto mengaku sangat terhormat bisa menjalin kerja sama dengan ITB.
“ITB adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Keuntungan bagi Kota Makassar bisa melakukan hubungan kerja sama. Terlebih dengan ITB, memberikan sebuah semangat bagi Pemerintah Makassar dan memberi back up pengetahuan bagi Pemerintah Kota Makassar terhadap inovasi- inovasi dan terobosan- terobosan yang hari ini sangat dituntut masyarakat,” tandasnya.
“Terutama mencarikan solusi strategis terhadap begitu banyak permasalahan yang ada di masyarakat. Baik yang sedang tumbuh maupun yang sudah kronis. Terutama aplikasi slolusi praktis di lapangan. Karena masyarakat sekarang ini tidak butuh teori ia butuh praktek langsung di lapangan,” jelas Danny lagi.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Prof Kadarsah, dari 99 kelompok keahlian ITB selain pengajaran, pendidikan dan penelitian, mereka juga melakukan pendampingan masyarakat yang disebut pengelolaan teknologi tepat guna. Pendampingan ini tidak terlalu memunculkan teori, namun lebih mendorong praktek dan aplikasi lapangan. (fajar)