DPRD Kolaka Sebut RSBG Memprihatinkan
KOLAKA POS, KOLAKA -- Sejumlah anggota DPRD Kolaka menyayangkan kondisi Rumah Sakit Umum Benyamin Guluh (RSBG) Kabupaten Kolaka karena sejumlah fasilitasnya yang tidak memadai serta kondisi bangunan beberapa ruangannya yang amburadul padahal penganggaranan dalam APBD TA 2016 kemarin. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah anggota DPRD dalam monitoring pelaksanaan kegiatan APBD 2016 di tempat itu pada Senin (10/7).
"Ini sangat parah, kita lihat saja di ruang operasi mulai dari plapon yang berlubang, tidak ada AC, lampu operasi yang sudah redup, lalu yang lebih parah di ruangan operasi mata temboknya sudah lembab dan sudah mengelupas catnya, jadi bagaimana mau bagus pelayanan kalau kondisinya begini," papar Muh. Ajib Madjid, Ketua Tim monitoring.
Hal lain yang menjadi sorotan adalah saat anggota DPRD melakukan Monitoring di palayanan poli. Anggota DPRD menyayangkan masih banyaknya pasien yang tidak mendapatkan tempat duduk di ruang tunggu. "Kasihan pasien begini, sudah sakit malah tambah sakit nanti, duduk saja melantai, ini harus diperhatiakan," papar, Syaifullah Khalik, anggota DPRD dari partai Gerindra.
Di tempat lain Anggota DPRD juga menyayangkan kondisi ruang perawatan Mawar yang sebagian fasilitas nya sudah rusak, padahal baru dikerjakan."Ini lihat sendiri semua wastafel nya tidak ada yang berfungsi, parahnya ada lagi pintu kamar mandinya yang sudah rusak tapi tidak diperbaiki, padahal ini ruangan baru di rehab ini, bagimana kontraktor mengerjakannya begini? " papar H. Syarifuddin Baso Rantegau, Anggota DPRD dari partai PDIP.
Selain itu kondisi ruangan yang sumpek dan banyaknya pengunjung membuat rungan di kelas tiga Tersebut semakin memprihatinkan. "Pasien ini kan manusia yang butuh ketenangan, kalau kondisinya menumpuk dengan pengunjung begini bisa tambah sakit mereka, jadi harus tegas ini pembatasan pengunjungnya, " papar Hasbi Mustafa, anggota DPRD dari Partai Hanura.
Terkait adanya temuan-temuan tersebut, anggota DPRD Kolaka berharap bisa menjadi perhatian pengelola RSBG dan juga kontraktor pelaksana kegiatan tersebut. "Ini harus dibenahi semua, kita lihat mulai dari pelayanan, ruangan dan kondisisinya memang sangat memprihatinkan, yang mengerjakan beberapa kegiatan juga harus bertanggung jawab dibenahi kembali, mudahan- mudahan ini bisa menjadi perhatian pihak rumah sakit juga," papar H. Bakri Mendong. (Cr4/hen)