Kandidat Cagub Sumsel Bermunculan, Ada Nama Susno Duadji
KOLAKAPOS, Palembang--Sejumlah nama sudah bermunculan jelang Pilgub Sumsel 2018. Mayoritas merupakan elite parpol yang ingin memperebutkan kursi nomor satu di Sumsel.
Siapa saja? Yang sudah ikut penjaringan dan daftar ke sejumlah parpol, ada nama H Saifudin Aswari Rivai. Dia Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel.
Lalu, Ketua DPW Partai NasDem Sumsel H Syahrial Oesman, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel HM Giri Ramanda NK, dan Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel H Ishak Mekki.
Tokoh lain, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah Sofyan Rebuin. Dia Bendahara di DPD PDI Perjuangan Provinsi Bangka Belitung.
Mawardi Yahya, mantan Bupati Ogan Ilir yang juga ketua DPD Partai Golkar OI. Nama lain, politikus Partai Demokrat Sarjan Taher.
Hanya tiga nama yang tidak terafiliasi dengan parpol manapun. Yakni, mantan Pandam II/Swj Mayjen TNI (Purn) Iskandar M Sahil, mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, dan mantan Bupati OKU Timur H Herman Heru.
Sebetulnya, ada satu nama lain yang dikabarkan bakal mengambil formulir pendaftaran balongub. Tak lain, Dodi Reza Alex, putra gubernur Alex Noerdin yang juga pengurus teras di DPP Partai Golkar.
Nah, mereka ini bersaing satu sama lain untuk mendapatkan tiket diusung parpol. Koalisi tentu dibangun. Sebab, untuk bisa maju minimal mengantongi 15 kursi. Sementara di DPRD Sumsel, tidak ada satupun parpol yang punya 15 kursi, meski total ada 75 kursi.
“PDI Perjuangan saja sebagai partai pemenang pemilu (2014) dengan 13 kursi, butuh 2 kursi lagi untuk bisa memajukan calon,” kata Robby B Puruhita, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Sumsel, seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group).
Persoalan dengan siapa akan diajak berkoalisi, sambung Robby, masih dibangun komunikasi. Baik itu dengan parpol lain, maupun dengan bakal calon lain yang akan maju.
“PDI Perjuangan melihatnya secara rasional. Tidak bisa tidak, koalisi harus dilakukan,” terangnya.
Tahap selanjutnya, melihat hasil survei elektabilitas. Perlu ada pemahaman dengan kandidat lain. Karena itu dilakukan juga sosialisasi politik.
Nantinya, akan dilihat bagaimana hasil survei masing-masing kandidat. “Baru bicara mengenai bisa berpasangan atau tidak dengan calon tertentu,” jelas Robby.
Robby mengklaim saat ini pihaknya belum bisa menilai figur yang maju, karena prosesnya baru sosialisasi dengan semua parpol. Meski banyak tokoh yang maju, belum ada sinyal siapa berpasangan dengan siapa.
Termasuk seperti wacana beredar, akan memasangkan Dodi (H Dodi Reza Alex)–Giri (HM Giri Ramanda NK). “Kami akan melihat dulu, apakah figur yang maju memang disukai rakyat di Sumsel,” imbuhnya.
Intinya, PDI Perjuangan masih melihat peta politik. “Terlalu dini bicara posisi atau berpasangan dengan siapa. Berkaitan dengan PDI Perjuangan, jelas mencari partner koalisi yang sejalan. Bisa mengusung cita-cita kebangsaan.
Di samping, melakukan koalisi dengan partai yang disukai rakyat, sejalan dengan ideologi partai. “Dapat dikatakan posisi saat ini, masih cair (test on the water). Semua masih jalin komunikasi.”
Senada Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel H Saifudin Aswari Rivai. Dengan 10 kursi yang ada di DPRD Sumsel, pihaknya butuh lima kursi tambahan agar bisa mengusung calon gubernur. “Kami masih mencari parpol yang siap berkoalisi,” ujar Aswari.
Namun, Aswari yang juga bakal maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel, belum mau membahas akan berkoalisi dengan parpol mana, termasuk menentukan posisi pasangannya sebagai wakil. “Nantilah membahas wakil ataupun koalisi. Semua ada tahapannya,” imbuhnya.
Bupati Lahat itu menegaskan, yang terpenting saat ini terus berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
Apalagi, DPD Partai Gerindra dalam tahap membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel. “Jadi fokusnya ke penjaringan bakal calon dulu,” tukasnya.
Sekretaris DPW Partai NasDem Sumsel, Hamzah Syakban, juga berpendapat sama. Partainya masih melakukan komunikasi dengan beberapa parpol lain.
Jadi, belum bisa menyebut figur yang nanti menjadi pasangan Ketua DPW Partai NasDem Sumsel H Syahrial Oesman, yang juga maju sebagai bakal calon gubernur Sumsel periode 2018-2023. “NasDem akan berkoalisi dengan parpol yang memiliki pandangan yang sama,” singkatnya.
Ketua DPW Partai NasDem Sumsel H Syahrial Oesman, kembali menegaskan NasDem terbuka melakukan koalisi dengan berbagai partai politik.
“Kita harapkan nanti akan ada koalisi besar. Tapi mengenai pasangan siapa dengan siapa itu belum tahu, karena politik itu dinamis,” kata mantan Gubernur Sumsel itu.
Di bagian lain, Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Partai Demokrat Sumsel, Firdaus Hasbullah menyampaikan Partai Demokrat Sumsel sudah melakukan komunikasi dengan parpol lainnya. Ada beberapa parpol dituju di antaranya PPP, PBB, PKS, dan partai lainnya.
Meski komunikasi belum begitu serius, koalisi dan kemungkinan itu bisa terjadi dengan siapa saja. “Hanya saja, berpasangan dengan siapapun. Kita tetap nomor satu,” katanya.
Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki juga terus melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan masyarakat.
“Hari ini (kemarin, red) masih silaturahmi dengan masyarakat. Survei akan dilakukan mulai Agustus 2017,” katanya.
Di DPD Partai Hanura Sumsel, sebelumnya sudah ada tujuh nama yang mendaftar untuk maju dalam pilgub Sumsel tahun 2018. Yakni, H Syahrial Oesman, Mayjen TNI (Purn) Iskandar M Sahil, H Herman Deru, H Mawardi Yahya, Sarjan Tahir, H Riduan Effendi, dan Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.
Senin (10/7), dua nama lagi bakal mendaftar dan mengambil formulir. Yakni, Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki dan mantan Wali kota Palembang H Eddy Santana Putra.
“Pak Ishak dan Pak Eddy akan daftar Senin sekitar pukul 10.00 WIB,” ungkap Ketua Penjaringan Pilgub Sumsel DPD Partai Hanura Sumsel, Zakaria Abbas.
Untuk PPP, sejak buka pendaftaran balongub 10 Juni lalu, sejumlah nama sudah 'melamar'. Ketua DPW PPP Sumsel, H Agus Sutikno SE MM MBA mengingatkan bahwa para calon harus punya kesamaan visi misi membangun Sumsel. “Itu yang akan kami pilih,” terangnya.
Untuk PKB sendiri sudah buka pendaftaran kemarin (8/7) hingga 14 Juli nanti, sementara pengembalian berkas 15-21 Juli.
“Penjaringan secara terbuka, baik untuk kader internal PKB, maupun luar partai,” ujar Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu DPW PKB Sumsel Yasmaun Effendi.
PKB akan berpatokan pada hasil survei terhadap bakal calon yang diusung maju. Kader internal pun didorong menjadi bakal calon. (jpnn)