Hugua: Pelabuhan Harus Diperhatikan, Agar Ekonomi Masyarakat Lebih Meningkat

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Di tengah-tengah kesibukannya Ir. Hugua menyempatkan diri melakukan kunjungan di Pulau Muna pada akhir pekan kemarin. Dalam kunjungannya tersebut, Hugua dan rombongan, meninjau Pelabuhan Ferry Tondasi di Kabupaten Muna Barat . Hugua menilai, bahwa Pelabuhan Ferry Tondasi memegang peranan penting dalam kemajuan ekonomi, Sulawesi Tenggara, (Sultra) melalui Pulau Muna. Dan dirinya yakin, jika Kapal Ferry dari Mubar ke Bira Sulawesi Selatan (Sulsel) pulang pergi (PP) beroperasi kembali maka itu menjadi satu satunya jalur transportasi massal barang dan jasa dari Pulau Muna ke Daratan Sulsel. Dan ini pasti menjamin kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Pulau Muna . Hal ini terjadi karena harga komiditas Pertanian , perikanan, peternakan, kerajianan dan lain-lain, dari Pulau Muna pasti meningkat berlipat ganda dibandingkan sebelumnya yang selama ini hanya dipasarkan secara konvensional kedaratan Pulau Buton dan daratan Kota Kendari di dalam wilayah Sultra . Menurut Hugua, kemajuan suatu daerah sangat tergantung pada meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani, nelayan, buruh dan masyarakat kecil lain yang jumlahnya mencapai 75 persen dari jumlah penduduk . Jadi pemerintah harus memastikan bahwa pada tingkat masyarakat kecil ini nilai tambah sumber daya ekonomi (uang) minimal 70 persen ada ditangan mereka, bukan ditangan pedagang , tentu salah satu jalan adalah pemasaran hasil komoditas dan jasa terjamin. "Sehingga untuk menjamin hal tersebut maka Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya dalam pembangunan sarana dan prasarana dasar dan sarana ekonomi seperti dermaga Ferry Tondasi dan Jalan Utama Tondasi - Kota Raha sekitar 80 Km untuk bertemunya produsen dan konsumen sacara utuh," jelasnya. Senin, (17/07). Hugua menambahkan, dirinya yakin, bahwa dengan beroperasinya Kapal ferry Tondasi - Bira (PP) tersebut akan saling sinergi dengan pelabuhan dan Dermaga Ferry yang menghubungkan Sultra dengan Propinsi tetangga, seperti Pelabuhan Lameruru di Langgikima, Konawe Utara (Konut) yang dapat menjamin pasar Komoditas , barang dan jasa, Kabupaten Konut dan Kabupaten Konawe ke propinsi tetangga, yakni Manado, Gorontalo , Maluku Utara , Maluku Papua dan Papua Barat. "Demikian juga Dermaga Langara di Pulau Wawonii Konkep punya posisi yang sama dalam menghubungkan kawasan propinsi tetangga tersebut dengan Kabupaten Konkep," ujarnya. Pria Bakal Calon Gubernur Sultra itu menyampaikan, demikian juga dengan pelabuhan strategis lainya yang sudah eksis seperti, Pelabuhan Pangulubelo di Wangi Wangi Wakatobi dan Palabuhan Murhum Bau Bau, merupakan jalur lintasan utama Tol Laut Sabang - Merauke, harus ditingkatkan fungsinya dalam menghubungkan kawasan Kepaulauan Wakatobi dan Kabupaten/Kota di Pulau Buton dengan kawasan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Pulau Jawa secara umum. "Sama halnya juga dengan eksistensi Pelabuhan Ferry Kolaka yang menghubungkan Kolaka dan Bone di Sulsel juga dan Pelabuhan Tobaku di Konut perlu ditingkat peran dan fungsinya dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi di Kawasan Kolaka dan Kolaka Utara," ucap Hugua. Untuk diketahui Ir. Hugua sudah mengunjungi semua kawasan Pelabuhan dan Dermaga Ferry tersebut, dan dirinya optimis, bahwa dengan meningkatnya sarana dan fungsi fasilitas dan moda transportasi tersebut akan membuat petani dan nelayan serta masyarakat kecil hidupnya lebih sejahtra. (P2/hen)
  • Bagikan