NasDem Menasihati PAN agar Hengkang dari Koalisi Pendukung Jokowi
KOLAKAPOS, Jakarta--Keputusan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang memilih walkout pada saat pengambilan keputusan atas RUU Pemilu di DPR terus mengundang protes dari sesama partai pendukung pemerintah. Partai NasDem bahkan menyarankan PAN hengkang dari koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo.
Anggota Fraksi Partai NasDem DPR Taufiqulhadi mengatakan, sebaiknya PAN menarik kadernya yang saat ini menjadi menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (PAN-RB) di Kabinet Kerja. Hal itu juga demi kebaikan PAN.
“Saya menasihati saja ya. PAN lebih baik mengundurkan diri saja dari kabinet,” kata Taufiqulhadi kepada wartawan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
Menurut Taufiqulhadi, sikap yang diambil PAN tidak baik bagi citra partai berlambang matahari itu. Selain itu, lanjut Taufiqulhadi, PAN sebaiknya memang bersama-sama mitra koalisinya saat Pemilu Presiden 2014.
“Sekarang dia meninggalkan teman-temannya hanya untuk memperoleh kursi di tempat lain. Citranya tidak baik dan dia sekadar mengejar kursi,” kata anak buah Surya Paloh di Partai Nasdem ini.
Karena itu, Taufiqu kembali menasihati PAN bahwa jalan terbaik bagi partai pimpinan Zulkifli Hasan itu adalah menarik kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Kerja. “Nanti dianggap partainya pragmatis sekali, mencari kursi saja,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengakui partainya berbeda sikap dengan koalisi pendukung pemerintah soal UU Pemilu. Menurutnya,
UU Pemilu ini menyangkut nasib partai.
Karena itu, PAN tidak ingin bersikap membunuh partai sendiri. Menurut Zulkifli, PAN awalnya meminta konversi suara menjadi kursi menggunakan kuota hare. Tetapi, paripurna menyetujui sistem saint lague murni.
"Kalau saya mendukung Sainte-Lague murni, itu artinya PAN bunuh diri, kan?" katanya.(jpnn)