Tunggakan Pelanggan Nyaris Satu Miliar Rupiah–PDAM Muna Terancam Defisit

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha--Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Muna juga dibebani setoran PAD ke daerah. Tapi bagaimana mau melaksanakan perintah itu, kalau ternyata piutang pelanggan perusahaan plat merah itu sebesar Rp827 juta?. Parahnya lagi, dari 922 pelanggan, 580 diantaranya atau lebih dari setengah pelanggan berhutang ke PDAM Muna. Pelanggan yang berhutang ke PDAM juga bukan cuma warga biasa. Mulai dari instansi hingga pejabat di Muna tercatat memiliki hutang jutaan. Diantaranya dua rumah milik Ridwan Bae yang masing-masing lebih dari dua juta rupiah, rumah developer perumahan Anova, La Baladin menunggak Rp2,7 juta, rumah La Ode Pameri yang telah terjual pada La Bahrun juga menunggak lebih Rp 11 juta, serta beberapa pejabat lainnya. Direktur PDAM Muna, Muhamad Nurhayat Fariki diantara 580 pelanggan PDAM Muna yang berhutang tersebut, ada yang menunggak hingga tahunan. Sebagai langkah tegas, jika tidak melunasi hutangnya hingga Senin pekan depan, 580 pelanggan ini akan diputus suplay air bersihnya. Tidak hanya itu, menurut Yayat sapaan akrab Dirut PDAM Muna ini, tinggginya jumlah pelanggan yang menunggak tersebut berakibat pembayaran air bersih di PDAM Muna terancam difisit." Total pelanggan PDAM kita ada 922 pelanggan dengan penerimaan Rp827.690.025. Namun yang membayar air bersih cuma 342 orang atau senilai Rp 194.137.425. Atau 23 persen dari jumlah uang masuk. Sedangkan 580 oramg menunggak pembayaran dengan nilai Rp 633.552.600. Nah, bagi 580 orang pelanggan yang menunggak ini, akan kami putuskan pelayanan air bersihnya, sampai mereka melunasi tunggakannya," tegas Yayat Kamis siang (27/7). Yayat juga menjelaskan dalam Perbup sudah diatur regulasinya tetkait pemutusan pelayanan air dari PDAM, jika pelanggan tersebut menunggak selama tiga bulan. " Aturannya jelas dalam Perbub, tiga bulan menunggak, ya kita putuskan. Kalau 580 pelanggan ini bukan lagi tiga bulan, tapi puluhan bulan. Kita terancam difisit, jika hal ini tidak kita tindak tegas " katanya. "Kita sudah surati ke 580 pelanggan air yang menunggak ini, untuk membayar tunggakkannya. Artinya kita tetap membuka ruang meskipun suplai air bersih, kita putuskan. Tidak hanya itu, kami juga siap menerima komplain dari masyarakat, terkait pemutusan ini," tandasnya. (m1/b)
  • Bagikan