Guru Besar Tiga Kampus “Keroyok” Program DSM
KOLAKAPOS, Makassar--Sejumlah Guru besar dan pimpinan dari beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Selaran turun gunung ikut menyukseskan Program Desa Sejahtera Mandiri (DSM) yang digagas Kementerian Sosial.
Para guru besar tersebut berasal dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.
Khusus di Sulawesi Selatan, ada dua desa yang dijadikan Desa Sejahtera Mandiri yaitu Desa Sanrobone, Kabupaten Takalar dan Desa Lonrong, Kabupaten Bantaeng.
Secara khusus, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan dua desa itu secara simbolis sekaligus melakukan Pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap III.
“Partisipasi aktif perguruan tinggi akan semakin mempercepat berdirinya desa sejahtera mandiri. Targetnya 2019 nanti berdiri sebanyak 5000 Desa Mandiri. Sementara Kementerian Sosial kelalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial mengambil peran dengan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa. Target Desa Mandiri tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN),” ungkap Khofifah.
Dikatakan, desa yang menjadi percontohan DSM nantinya diharapkan akan terpenuhi berbagai kebutuhan dasarnya termasuk perlindungan sosialnya, misalnya menerima program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu), Kelompok Usaha Bersama (Kube), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Khofifah menerangkan, hingga saat ini terdapat kurang lebih 20 perguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Sosial. Antara lain, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Jambi, Universitas Ciputra Surabaya.
Juga Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, STKS Bandung, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember, IAIN Antasari Banjarmasin, Universitas Mulawarman Samarinda, dan Universitas Kristen Indonesia Maluku.
“Kementerian Sosial akan terus menambah mitra perguruan tinggi dalam menyukseskan program ini,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, apa yang dilakukan Kementerian Sosial ini adalah wujud implementasi nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Pemerintah, kata dia, ingin memberdayakan dan mengangkat derajat masyarakat di desa.
“Harapannya kehidupan mereka bisa jauh lebih baik dan sejahtera,” tuturnya.
Dalam peresmian DSM tersebut, Khofifah juga menyambangi tiga kepala keluarga yang menerima bantuan Rumah tinggal layak huni. Khofifah juga memberikan sejumlah bingkisan bantuan kepada tiga keluarga itu.
Sanging (55) salah satu penerima bantuan mengatakan sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial. Sebelumnya, rumah yang ia tempati jauh dari kata layak.
“Alhamdulillah, terimakasih. Sekarang rumahnya lebih rapih. Lantainya juga dikeramik,” tuturnya.
Selain itu, Kementerian Sosial mulai melakukan pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap III.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyaksikan pencairan PKH Tahap III. Adapun total bantuan PKH yang dikucurkan untuk Kabupaten Takalar Tahun 2017 sebesar Rp12 miliar untuk 6.351 KPM. Selain itu juga diserahkan bantuan beras sejahtera (Rastra) bagi 16.117 keluarga dengan nilai bantuan sebesar Rp22,1 miliar. (fajar)