Terlilit Hutang, Sukiyati Nekat Buat Isu Dirinya Dirampok

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha -- Entah apa yang ada di dalam isi kepala Sukiyati Suharta (37) warga jalan Bunga Kamboja kecamatan Katobu kota Raha, Muna hingga nekat merekayasa dirinya menjadi korban perampokan siang bolong dipertigaan jalan MH Thamrin kota Raha Rabu siang, (2/8) lalu. Bahkan, wanita berhijab yang terdaftar sebagai ASN Muna bertugas di Puskesmas Katobu ini tak tanggung-tanggung menyebut jika uang pribadinya senilai Rp185juta raib digondol empat orang perampok yang kala itu menggunakan kendaraan roda dua. Kapolres Muna AKBP Agung Ramos P Sinaga mengungkapkan, bahwa perampokan yang dialami Sukiyati Suharta merupakan rekayasa korban sediri lantaran Ia terlilit hutang. "Dia (Sukiyati Suharta. Red) terlilit utang. Sebelumnya ada yg menagih kedia," ucap Ramos via celuler pada Kolaka Pos Minggu siang, (6/8) Namun, perwira Polri berpangkat dua bunga melati dipundak ini, tidak dapat menjabarkan alasan Sukiyati Suharta hingga nekat menipu polisi dan masyarakat atas peristiwa perampokan tersebut. "Disini (kantor Polres Muna. Red) sudah datang, ketika dia (Sukiyati Suharta. Red) kenapa begini?, terus terdiam. Kalau ditanya, apakah sebelumnya ada yang menagih?, dia diam terus, mual. Terus kita tanya uangnya dari mana? Dia bilang, dia sudah punya uang dari lama. Terus ditanya lagi, dia pusing dan diam," jelasnya Menurut Ramos, rekayasa perampokan itu, sudah diakui oleh Sukiyati Suharta pada Polisi dan awak media, saat korban fiktif ini bertemu dirinya di kantor polres Muna Sabtu siang (5/8). "Saya pikir, dengan wartawan kemarin sudah mewawancarai langsung, terus dia juga sudah menyampaikan kalau itu beritanya nda benar. Itu secara langsung dari dia loh," ujar Ramos. Maka, dengan adanya perkara perampokan fiktif tersebut, Kapolres Muna ini hanya dapat menyerahkan kasus tersebut pada masyarakat untuk menilainya. Alasannya, Sukiyati Suharta belum memberikan laporan resmi kepada polisi terkait peristiwa perampokan yang dialaminya itu. "Sampai saat ini kita tidak bisa inikan (tidak di jelaskan secara pasti. Red). Dia, pernyataan tertulisnya dan secara lengkap. Itu juga yang melaporkan pamannya. Saya pikir biar masyarakat saja yang menilai lah," katanya. Disinggung langkah polisi atas adanya perampokan, namun ternyata perampokan itu palsu yang dibuat-buat Sukiyati Suharta. Dimana isu perampokan tersebut telah menimbulkan keresahan ditengah masyarakat khususnya warga kota Raha?, Kapolres Muna ini, menanggapi dengan datar. Bahkan kata Ramos, polisi tetap profesional menerima semua aduan masyarakat. "Gini, kalau polisi setiap ada laporan kita tindak lanjuti, misalkan ada pencurian atau kekerasan disiang hari. Kita datangi TKP, kita mintai keterangan saksi-saksi. Ternyata memang dari saksi-saksi yang di interogasi itu, tidak ada teriakan. Itu kita beberkan di publik. Silahkan dari masyarakat yang menilai yah," katanya. Lanjut, disinggung terkait sanksi yang bakal diberikan polisi terhadap Sukiyati Suharta atas rekayasa perampokan itu dan apakah penyelidikan perkara ini langsung ditutup oleh polisi?, Ramos menerangkan bahwa, saat ini, Polisi belum mengarah ke penetapan terhadap korban pemberi isu palsu itu."Nanti kita lihat, kita dalami lagi. Kerena sampai sekarang dia, kalau ditanya masih shook gitu. Nanti kita coba, kita akan dalami lagi. Kalau dia sudah bisa dimintai keterangannya," ungkapnya. Alasan lain kata Ramos, polisi sedang mendalami perkara lain yang masuk ke meja polres Muna. "Itu nanti, kita belum sampai disitu pak yah. karena kita masih mendalami penyelidikan kemarin, terhadap curas itu," cetusnya Dikesempatan ini, Ramos juga memberikan himbauan pada masyarakat, agar setiap perkara yang dialami masyarakat harus segera di laporkan ke polisi. Tentunya perkara yang dilaporkan harus sesuai fakta. "Kalau ada kejadian, sampaiakan sesuai dengan apa adanya saja gitu loh, dan dilaporkan pada polisi, karena polisi pasti akan menindak lanjuti dengan mendatangi TKP, dengan mencari keterangan saksi-saksi gitu. Kita pasti tindak lanjuti lah,"tandasnya. Sementara itu, dihadapan Kapolres Muna AKBP Agung Ramos P Sinaga pada Sabtu, (5/6), Sukiyati Suharta pada awak media menyampaikan permohonan maafnya karena telah merekayasa perampokan dengan korban dirinya sendiri. Namun, apa alasan sampai Ia berniat melakukan hal tersebut, wanita berhijab dengan paras wajah cantik ini enggan berkomentar pada awak media. "Bapak Kapolres, Wartawan serta masyarakat kabupaten Muna, bahwa kejadian kemarin itu tidak benar adanya," singkatnya. (m1/b/hen)
  • Bagikan