Ratusan Pa’Bentor Tolak Transportasi Daring

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Ratusan pengemudi Bentor menggelar aksi demonstrasi di bawah Fly Over, perempatan Jalan AP Petta rani-Urip Sumoharjo. Aksi tersebut sebagai upaya mereka terhadap penolakan beroperasinya transportasi dalam jaringan (daring) atau lazim disebut online yang ada di Makassar. Ketua Bentor Kota Makassar, Deng Ancu, mengatakan, para pengemudi bentor yang turun ke jalan merupakan bentuk protes atas ketidakadilan pemerintah dalam mengayomi masyarakat. Banyak diantara pengemudi bentor yang kini semakin sulit menghidupi keluarganya. Hal ini dikarenakan tidak jelasnya regulasi transportasi daring yang tidak berpihak terhadap pengemudi bentor. “Hal itu bisa mengancam kehidupan kami. Apa yang kami lakukan adalah bentuk protes ke pemerintah. Mereka hanya menuntut kebijakan yang bisa mengakomodir mereka,” imbuh Ancu. Regulasi yang dimaksud Ancu yakni, menjadikan beberapa transportasi daring yang ada di Makassar seperti Go-jek dan Grab, menjadi sebuah perusahaan yang berbadan hukum. Selain itu, tambah Ancu, pengemudi bentor hanya menuntut jumlah transportasi daring harus dibatasi, adanya stiker atau identitas pada kendaraan transportasi daring, serta menentukan tarif terendah dan tertinggi pada transportasi daring tersebut. Ancu melanjutkan, permasalahan inti sebenarnya adalah pada kehidupan para pengemudi bentor. Mengapa, karena kini penghasilan mereka berkurang gara-gara gempuran transportasi daring, baik roda dua maupun roda empat. Selain itu, tidak adanya mekanisme yang mengatur driver daring membuat mereka semakin terpojok. Begitupun yang diutarakan salah seorang pengemudi bentor lain, Dg Nia. Dg Nia mengatakan, selama transportasi daring ini masuk, pendapatannya kian menurun. “Pokoknya menurun ki sejaknya ada itu Gojek sama Grab, ndak kayak dulu mi. Tidak ada saja mereka ndak bisa ki kaya, apalagi kalau ada,” terang Dg Nia. Demonstrasi kemarin, turut diwarnai aksi sweeping kepada para sesama pengemudi bentor yang melintas. Para bentor yang melintas dipaksa berhenti dan ikut melakukan demonstrasi bersama. Walaupun sempat mengancam akan melakukan aksi sampai malam jika tuntutan mereka tidak diindahkan, namun para pengemudi bentor ini memilih bubar setelah Kabag Ops Polrestabes Kota Makassar, Syamsu Ridwan berhasil menenangkan massa. Dihadapan para pengemudi bentor, Ridwan berjanji akan melakukan mediasi dan mengundang siapa saja yang terkait untuk membicarakan hal ini. “Nanti ya kita akan melakukan mediasi, kita akan undang semua yang terkait untuk membicarakan kembali persoalan ini,” Kata Ridwan. Para pengemudi pun membubarkan diri setelah mendengar penjelasan Ridwan. Mereka pun berjanji akan menurunkan massa yang jauh lebih banyak jika tuntutan mereka ini tidak diindahkan lagi. Demonstrasi ini sendiri sempat menyebabkan kemacetan yang cukup panjang dari arah Jalan Pettarani dan arah Tol Reformasi.(fajar)
  • Bagikan