Sembilan Nama Direkomendasikan Golkar Kalteng

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Palangkaraya--DPD Partai Golkar Kalteng secara resmi telah merekomedasikan sembilan bakal calon kepala daerah yang akan diusung dalam pilkada 2018 di sejumlah kabupaten/kota. Nama bakal calon itu diungkap Ketua DPD Partai Golkar Kalteng H Ruslan saat Rakerda Partai Golkar Kalteng. Kegiatan itu dihadiri Ketua Bidang Pemenangan PP Wilayah Kalimantan Andi Sofyan Hasdam, Ketua Dewan Penasehat DPD Golkar Kalteng Abdul Razak, dan seluruh pengurus Golkar tingkat kabupaten/kota. Mereka di antaranya, Farid Nafarin diusung sebagai calon Wali Kota Palangka Raya, H Surya dan Winda Natalia di Kabupaten Katingan, Jaya S Monong di Gunung Mas, H Sudarsono di Seruyan, Edy Pratowo di Pulang Pisau. Selain itu, Ben Brahim S Bahat di Kapuas, H Nadalsyah dan Sugianto Tanala Putra di Barito Utara. Kemudian, Sukamara mengusung HM Syairi dan Lamandau Hendra Lesmana. ”Sembilan bakal calon ini sudah mendapat rekomendasi untuk diusung Partai Golkar dalam pilkda 2018 nanti. Kami akan menang, karena itu harus kerja keras. Tidak ada alasan untuk tidak melayani masyarakat,” tegas Ruslan. Ruslan menuturkan, bertanding bukan untuk kalah, tapi untuk menang. Apabila ada kekurangan, segera perbaiki dan terus berkerja untuk masyarakat. ”Harapan saya, semua berkompeten. Golkar siap bertanding di 2018. Siap menghadapi pilkada dan bagi yang belum diusung, jangan kecewa,” tegasnya.   Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan PP Wilayah Kalimantan Andi Sofyan Hasdam menegaskan, dari 11 pilkada di Kalteng, besar kemungkinan Golkar mampu menyapu bersih sembilan kabupaten. ”Jangan menganggap rakerda hanya sekedar konstitusi sebagai lanjutan dari musyawarah, tapi betul-betul membicarakan kemenangan. Dari sebelas kabupaten, InsyaAllah sembilan yang kita menangkan. Saya yakin betul,” katanya. Andi meminta seluruh pengurus, mulai dari raker agar serius menyusun program yang realistis. Dia juga berpesan kepada para calon bupati maupun wali kota, agar berhati-hati dalam bertindak dan harus menang dengan selisih di atas 5,6 persen. ”Kalau bapak menang, menanglah lebih dari dua persen. Kalau kalah, kalahlah di bawah dua persen. Kenapa? Karena MA tidak akan memproses walaupun pasangan menang curangnya bukan main. Saya berpesan pula, hati-hati dengan kampanye hitam.” pungkasnya. (jpnn)
  • Bagikan