Bayi Meninggal Usai Operasi, Ayah Lapor Polisi
KOLAKAPOS, RAHA -- Unyil, salah seorang warga desa persiapan Wabahara kecamatan Duruka, Muna akhirnya melaporkan dokter RSUD Muna ke polisi karena merasa tidak puas dengan pelayanan rumah sakit tersebut. Suami Reni, pasien BPJS ini nekat melapor ke polisi setelah anak bayi yang baru dilahirkan istrinya melalui jalan operasi meninggal dunia.
Unyil menduga, penyebab kematian anak kelimanya berjenis kelamin perempuan tersebut lantaran penanganan rumah sakit yang sangat lambat. "Istri saya masuk rumah sakit Jumat siang (8/9) atas arahan Bidan desa karena keluar darah tanda lahir. Saat itu Ia langsung dirawat diruang bersalin. Malamnya, Bidan rumah sakit memberikan kabar bahwa anak saya yang masih berada didalam kandungan, jantungnya sudah tidak berfungsi. Namun, saat itu, (dari awal masuk sampai malam. Red) dokter belum datang. Jadi kita istrahat tunggu dokter. Besoknya Sabtu pagi, (9/9) dokter Tamsila datang dan mengatakan bahwa istri saya harus dioperasi," ujarnya pada awak media saat ditemui dirumahnya Senin siang, (12/9)
Sebelum operasi kata Unyil, dokter Tamsila mengatakan anak kelimanya yang masih berada dalam kandungan istrinya itu masih hidup. Maka saat itu, Ia diarahkan oleh dokter untuk membeli obat operasi di Apotik Klinik Harapan Kita jalan Gatot Subroto kota Raha. " Setelah saya beli obat di Apotik depan SMPN 2 Raha dengan harga Rp1,9 juta, istri saya langsung dibawa keruang operasi. Setelah di operasi, dokter panggil saya dan mengatakan anak saya sudah tidak bernyawa," teranya.
Terpisah, Kapolres Muna AKBP Agung Ramos P Sinaga membenarkan hal tersebut, menurutnya laporan Unyil sudah masuk dimejanya. "Iyah, itu sudah melapor, kita langsung tindak lanjuti. Sekarang kita melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi," terangnya via celuler
Disinggung mengenai apakah ada perlakukan malpraktek yang dilakukan pihak rumah sakit, yang mengakibatkan meninggalnya bayi pasien?, perwira berpangkat dua bunga melati dipundak ini belum dapat menyimpulkan hal tersebut. Karena, saat ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan. "Itu makanya, kita lakukan dulu penyelidikan. Kita tidak bisa berandai-andai. Harus berdasarkan fakta," ketusnya
Sementara itu, pihak RSUD Muna belum memberikan penjelasan resmi terkait penyebab matinya bayi saat menjalani operasi tersebut. Saat ditemui oleh awak media di kantornya Senin siang (12/9) Direktur RSUD Muna, dokter Agus sedang berada diluar daerah. "Direktur lagi diluar daerah, ada urusan dinas," ujar Pramu Direktur RSUD Muna, Muslimin.
Diruangan lainnya, saat awak media hendak bertemu dokter Tamsila, di gedung rumah sakit lama, dokter yang menangani persalinan ini. Juga tidak berada ditempat. "Dia di Makassar. Insya Allah sebentar pulang. Tapi waktunya saya tidak tahu juga. Namun janjinya hari ini," ujar salah seorang Bidan di ruang Bersalin yang enggan di korankan namanya. (m1/b/hen)