Jelang Pilkada, PDIP Terbelah di Kota Patriot
KOLAKAPOS, Bekasi--Internal PDI Perjuangan Kota Bekasi bergolak jelang penetapan rekomendasi pasangan calon peserta Pilkada di Kota Patriot itu.
Partai berlambang banteng moncong putih ini kian mengkristal menjadi dua kubu pendukung.
Sebagian kader mendukung Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Anim Imamudin sebagai calon wali kota. Sementara sebagian lain mendukung mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad.
Beredar kabar, kedua kubu memiliki pendukung fanatik di tingkat pengurus DPC, pengurus anak cabang (PAC) hingga ranting.
Dari 12 PAC di Kota Bekasi misalnya, berembus kabar Mochtar Mohamad mengantongi dukungan tujuh PAC.
Tujuh PAC pendukung Mochtar Mohammad itu, antara lain Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Rawalumbu, Pondokgede, Pondokmelati, dan Medansatria.
Sementara lima PAC pendukung Anim Imanudin, antara lain Jatisampurna, Jatiasih, Bantargebang, Mustikajaya, dan Bekasi Selatan.
Benarkah begitu? Ketua PAC PDI P Kecamatan Pondokmelati, Syarifudin Wangsa tidak membenarkan tapi juga tidak membantah adanya polarisasi dukungan di internal PDI Perjuangan.
Meski begitu, pria yang akrab disapa SW ini masih mengharapkan supaya partainya mengusung Mochtar Muhamad.
SW mengatakan, pihaknya lebih setuju PDIP mengusung kader sendiri sebagai calon wali kota ketimbang sekadar mengajukan calon wakil wali kota mendampingi jago partai lain.
Sikap berbeda dilontarkan Ketua PAC PDIP KecamatanJatisampurna, Ating Supriadi. Dia mengatakan, pihaknya mendukung ketua DPC PDIP Kota Bekasi untuk direkomendasikan DPP.
“Pada dasarnya begini, siapapun yang nanti direkom oleh partai, baik itu wali kota atau pun wakil wali kota, kita siap untuk mengamankan itu. Katakan kita direkomendasikan untuk wakil wali kota dan kemungkinan wali kota – nya Golkar pun kita siap. Pun sebaliknya, kalau kita di wali kota dan wakil wali kotanya yang lain kita tetap siap,” ucapnya.
Dirinya menjelaskan, infrastruktur partai di tingkat PAC Jatisampurna sudah siap untuk menghadapi Pilkada mendatang. Sebanyak lima ranting dan 243 anak ranting sudah dipersiapkan pihaknya.
Pihaknya pun siap memenangkan siapapun yang akan direkomendasikan oleh partai. Yang terpenting, siapapun yang direkomendasikan dapat membuat PDI-P menang dalam Pilkada.
“Sekali lagi, siapapun yang direkomendasi oleh partai, kita siap. Kita tegak lurus untuk menjalankan perintah partai,” ucapnya.
Terpisah, Ketua PAC PDIP Kecamatan Bekasi Barat, Toni Rianto Hutapea mengatakan, pihaknya menyerahkan keputusan mengenai rekomendasi kepada DPP PDI-P.
Perihal 12 kursi yang dimiliki PDI-P di DPRD Kota Bekasi, memang cukup untuk mengusung calon wali kota dan wakil wali kota.
“Tetapi memenuhi syarat, apakah ini menjamin untuk kemenangan, kan belum tentu. Kemenangan itu kan harus ditentukan kepada, satu, figurnya, yang kedua, lalu bagaimana mensosialisasikan figur,” katanya.
Dirinya berharap, siapa pun yang nantinya direkomendasikan oleh partai akan menang dalam Pilkada 2018.
“Harapan kita hanya, kalau boleh, yang menjadi pemimpin di Bekasi itu dari PDI Perjuangan, wakil atau pun (wali kota), jadi artinya salah satu harus ada,” ucapnya.
Dia yakin bahwa pimpinan pusat partainya memiliki penilaian sebelum merekomendasikan kader dalam Pilkada. Tentunya, yang direkomendasikan adalah yang memiliki keterkaitan dengan Bekasi.
“Kalau kita yang di bawah berharap, mau wali kota atau wakil pun yang penting ada PDI Perjuangan di sana. Kalau untuk situasi politik yang saat ini, tetapi memang lebih baik kalau bisa menjadi wali kota,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Anim Imanudin menyatakan, perbedaan pendapat dalam politik merupakan hal yang biasa. Dirinya yakin semua kader akan bergerak bersama setelah ada rekomendasi dari DPP PDIP.
“Kita kalau PAC taat asas kok semuanya, seluruh pengurus, ranting, anak ranting, di PDI Perjuangan walaupun segarang apapun, yang namanya perbedaan paham dan pendapat itu biasalah di politik. Tapi ketika ada intruksi dari DPP saya kira kita satu kata, satu nama, kita tegak lurus, siapa pun,” ujarnya. (jpnn)