Pilgub Jatim, PKB Berkoalisi dengan PDIP
KOLAKAPOS, Surabaya--PKB menyatakan berkoalisi dengan PDIP dan partai lain, meski sebenarnya bisa mengajukan calon sendiri di Pilgub Jatim 2018.
Penegasan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos di Surabaya kemarin.
Muhaimin beserta istri Rustini Murtadho tiba di Jawa Pos sekitar pukul 16.30. Dia didampingi Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar serta jajaran pengurus DPW PKB Jatim.
Antara lain, Thoriqul Haq, Badrut Tamam, Musyafak Rouf, dan beberapa pengurus lain. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang telah dideklarasikan sebagai bakal calon gubernur (bacagub) oleh DPW PKB Jatim menyusul bergabung dengan rombongan.
Dari Jawa Pos, ikut menyambut Direktur Leak Kustiya, Pemred Nurwahid, dan para redaktur.
Muhaimin mengatakan, proses komunikasi politik dengan beberapa partai di Jawa Timur sedang berlangsung. Dia enggan merinci partai apa saja yang didekati PKB.
Tapi, lelaki yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, kemungkinan akhir September ini sudah muncul nama pendamping Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf.
Saat ini, kabar yang paling santer, PKB memiliki kans untuk berdampingan dengan PDIP. Apalagi, Gus Ipul juga memiliki kedekatan dengan partai tersebut.
Kedekatan tersebut juga tampak saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkunjung ke Surabaya, Senin lalu (11/9). Saat itu, Gus Ipul ikut menyambut kedatangan Mega.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono juga ikut dalam rombongan Mega.
Dua bupati tersebut dikabarkan memiliki kans yang sama untuk diusung PDIP sebagai pendamping Gus Ipul.
Namun, Muhaimin tidak ingin berandai-andai. Dia menegaskan, semua nama dan partai koalisi masih dipertimbangkan.
PKB tidak ingin tergesa-gesa menetapkan siapa yang layak mendampingi Gus Ipul. Karena itu, koordinasi dan komunikasi dengan beberapa partai terus berlangsung. ''Intinya komunikasi untuk soliditas,'' katanya.
Dia juga menegaskan bahwa PKB selalu mengedepankan soliditas kiai dan ulama di Jawa Timur. Dia tidak ingin pendamping Gus Ipul justru merusak soliditas. ''Kami harus berhati-hati,'' ucapnya.
Muhaimin juga menginginkan agar pilgub tidak membuat kader NU terbelah. Karena itu, dia berharap hanya ada satu kader NU yang maju sebagai cagub.
Meski demikian, PKB juga menyiapkan strategi apabila Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa benar-benar maju. Sebab, akan ada pekerjaan rumah baru yang harus hadapi.
Tapi, Cak Imin tidak ingin wacana tersebut dibesar-besarkan. ''Khofifah memiliki hak untuk maju, dan kami tidak bisa melarang,'' tegasnya.
Cak Imin menyatakan, pertarungan dalam politik tidak bisa dihindari. Munculnya Khofifah diyakini akan memunculkan pertarungan yang berat. ''Tapi, setidaknya pertarungan itu masih bisa ditoleransi, '' katanya. (jpnn)