24 Sekolah di Makassar Raih Adiwiyata Provinsi
KOLAKAPOS, Makassar--Sebanyak 58 sekolah di Sulawesi Selatan meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sulsel.
Berdasarkan tingkatannya, tercatat 41 sekolah tingkat SD/MI yang meraih penghargaan itu, 15 tingkat SMP/Tsanawiyah, satu sekolah tingkat SMA/MA dan satu sekolah tingkat SMK.
Khusus di Kota Makassar, ada 24 sekolah yang meraih penghargaan tersebut.
“Di Makassar ada 20 SD dan 4 SMP. Sebelumnya juga sudah ada pengumuman peraih Piala Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulsel, Andi Hasbi Nur, usai pemberian penghargaan di Ruang Pola Kantor Gubernur, Rabu (13/9).
Beberapa sekolah yang meraih Adiwiyata Mandiri diantaranya, adalah SDN Tanggul Patompo (Makassar), SMPN 5 Mandai (Maros), SMPN 4 Parepare, SDN 19 Kabere (Enrekang), SMAN 1 Majauleng (Wajo) dan SDN 5 Pinrang.
Penilaian menurut Hasbi dilakukan terhadap kebersihan sekolah, prilaku hidup bersih siswa dan guru, penggunaan energi listrik dan air serta kebijakan sekolah. Setiap tahun program ini dilakukan secara bertingkat.
“Mulai dari Adiwiyata kabupaten, Adiwiyata Provinsi, Adiwiyata Mandiri. Dan satu lagi Adiwiyata Nasional yang akan diumumkan bulan Desember bersamaan dengan Proper atau penghargaan untuk perusahaan,” jelasnya.
Selain penghargaan bagi sekolah, Pemprov Sulsel juga memberikan penghargaan bagi 24 perusahaan atas pelaporan pengelolaan limbah B3. Serta 3 OPD yang meraih penghargaan atas lomba kantor ramah lingkungan.
Di mana Dinas Pendidikan Sulsel menjadi OPD terbaik dalam pengelolaan lingkungan hidup. Terbaik kedua adalah Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sulsel.
Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Latif mengatakan keberhasilan penerima penghargaan merupakan bukti kinerja instansi dalam menjaga lingkungan hidup. Tahun ini menurutnya, Sulsel menjadi daerah yang menerima banyak penghargaan.
“Penghargaan yang diperoleh adalah bukti kerja keras kita dalam melayani masyarakat ke arah yang profesional. Saya berharap kerja kita tidak sampai di sini, apalagi untuk kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (bkm/fajar)