Danny Sebut Yusuf Sommeng Bisa Jadi Pendampingnya
KOLAKAPOS, Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku banyak figur yang ingin berpaket dan mendampingi dirinya di pemilihan wali kota (pilwali) 2018 nanti. Hal itu dinilai oleh dia sebagai bagian dari dinamika politik.
“Memang banyak yang mau mendampingi. Itu tidak ada masalah, karena ini bagian dari dinamika politik,” kata wali kota yang karib disapa Danny ini, kemarin.
Ia juga merespons keinginan Ismunandar, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar yang menyatakan kesiapannya untuk mendampinginya di pilwali. Demikian pula wacana usungan PPP yang ingin memasangkannya dengan Kepala Inspektorat Sulsel Yusuf Sommeng.
”Kalau Yusuf Sommeng juga bisa dan memungkinkan. Apalagi saya kenal baik dengan beliau. Tapi kita lihat yang mana nantinya,” ujar Danny diplomatis.
Sejumlah kader parpol yang dimintai tanggapannya terkait peluang Ismunandar mendampingi Danny, memberi komentar berbeda. Ketua Fraksi PDIP Makassar Mesakh Raymond Rantepadang, menuturkan bahwa pendamping Danny nantinya menjadi hak mutlak sang petahana.
”Kalau di PDIP, kita serahkan ke Pak Danny siapa yang ia rasa berhak mendampinginya. Biar Pak Kadis Pendidikan, atau siapa saja. Selama itu bisa meningkatkan elektabilitas,” jelas Mesakh di gedung DPRD Makassar, Senin (11/9).
Dengan alasan itu, diapun bisa menyatakan sikap terhadap calon pendamping Danny. Sebab hingga kini belum ada keputusan dari partai.
“Itu kan baru isu. Pak Danny belum menentukan siapa calonnya. Yang pasti, sosok yang dipilih Pak Danny sebagai wakil itu pasti yang terbaik dan mampu bekerja sama membangun Makassar dua kali tambah baik,” tandasnya.
Hal sama dilontarkan Ketua DPC PPP Makassar Busranuddin Baso Tika. Menurutnya, siapa saja bisa mendampingi Danny di pilwali 2018 mendatang, Jika Ismunandar adalah sosok yang cocok untuk mendampingi, maka itu hak mutlak Danny Pomanto.
“Kalau PPP menyatakan, siapa saja pendamping Danny itu sah-sah saja. Jangankan Pak Ismunandar, Pak Sekwan juga boleh,” ujarnya sembari tertawa di depan awak media.
Hal yang tidak jauh berbeda disampaikan Ketua DPD PAN Makassar Hamzah Hamid. Menurutnya, PAN sudah bersikap untuk mendukung Danny di pilwali mendatang. Hanya saja, soal pendamping nantinya, partai menyerahkan sepenuhnya kepada Danny.
“Boleh siapa saja. Tapi untuk menjadi wakil Pak Danny, harus dapat meningkatkan popularitas dan elektabilitas sebagai modal bisa dipinang,” terangnya.
Sebelumnya, Danny mengaku tengah melakukan survei terhadap sejumlah nama yang dipersiapkannya untuk berpaket di pilwali. Beberapa diantaranya berasal dari kalangan politisi, birokrat dan pengusaha.
“Kita lihat hasil survei nanti, siapa yang diinginkan masyarakat untuk mendampingi pak Danny. Selain mengacu pada survei, tentu petimbangan lainnya adalah kedekatan emosional dengan figur-figur yang ada,” jelas Hamzah Hamid.
Memberi keterangan secara terpisah, dosen politik UIN Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad, menilai dukungan para guru dalam kontestasi politik tidaklah mendidik. Terutama posisinya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang harus independen.
”Lebih berisiko akan terjadi politisasi pendidikan. Kemudian posisi Ismunandar juga kurang tepat dikaitkan dengan politik,” ujar Firdaus, kemarin.
Namun, ia menambahkan, ada pengecualian. “Kecuali kalau serius maju dengan Danny, itu harus jelas. Lalu mempersiapkan diri pensiun dini. Kalau terus bersosialisasi, kelak dikaitkan dengan posisinya sebagai Kadis Pendidikan kota yang seharusnya steril dari politik praktis,” pungkasnya. (bkm/fajar)