Proyek Belum Selesai, Dana Cair 100 Persen, Banyak Terjadi di Bombana
KOLAKAPOS, Rumbia -- Pada umumnya,pencairan dana proyek dari pemerintah dilakukan sesuai dengan progres pekerjaan. Hal tersebut tidak terjadi di kabupaten Bombana, Ada beberapa SD dan SMP bangunan proyek belum tuntas tapi dana sudah cair seratus persen.
Salah satunya SD 146 Wambarema progres pekerjaan fisik baru 85 persen pencairan sudah 100 persen.
Mengenai hal tersebut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Hamlin S.Pd saat ditemui diruang kerjanya mengungkapkan bahwa itu disebabkan adanya adanya problem pokok dalam proyek swakelola ini.
Seperti tahap pertama pelaksanaan pekerjaan dana cair 40 persen setelah progres pekerjaan berjalan 30 persen,sekolah yang bersangkutan diminta untuk melakukan pengusulan pencairan 30 persen,sehingga pelaksanaan perkerjaan sudah 30 persen dana yang cair terbilang 70 persen. Selanjutnya bila pekerjaan itu sudah mencapai 60 persen maka sekolah mengusul pencairan 30 persennya sehingga di total dana yang sudah cair 100 persen.
Sehingga banyak sekolah sekolah anggarannya sudah cair hingga 100 persen,adapula sekolah yang menggunakan sistim notabon yang memiliki batas toleransi dalam memfasilitasi pelaksanaan pekerjaan.
"Seperti sekolah A akibat keterlambatan pembayaran meminjam bahan bangunan di toko tanpa didahului oleh dana pemerintah,"tuturnya`
Dengan masalah ini seharusnya sekolah-sekolah harus menerima layanan pembayaran sebagaimana progres yang diharapkan dalam MOU tetapi kemudian terkendala karena transfer pusat ke Kas Daerah (Kasda) yang terlambat .
"Ini dikarenakan karena pusat mentrasfer dana ke daerah apabila pelaksanaan serapan anggaran mencapai 70 persen,"tuturnya(K6/b/hen)