Enam Proyek Terancam Batal–277 Paket Kegiatan Pemkot Belum Dilelang
KOLAKAPOS, Makassar--Pemerintah Kota Makassar harus bekerja lebih keras. Hingga September ini, sebanyak 277 paket kegiatan belum juga dilelang. Padahal, sepanjang tahun 2017 ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot seharusnya melelang 476 paket pekerjaan.
Berdasarkan data Bagian Layanan Pengadaan Barang Jasa (BLPBJ) Sekretariat Daerah Kota Makassar, 277 paket pekerjaan tersebut masing-masing terdiri dari lelang fisik, pengadaan barang, pengerjaan konstruksi, dan jasa konsultansi proyek.
Untuk 476 paket kegiaan tersebut Pemkot menganggarkan Rp730,2 miliar. ementara yang terserap hingga September sebesar Rp341,5 miliar untuk 198 paket pekerjaan.
Kepala Sub Bagian Pengadaan BLPBJ Sekretariat Daerah Kota Makassar, Surahman optimistis paket pekerjaan tersebut tidak akan dibatalkan jika proses tender selesai pada akhir September.
“Waktu pelaksaan itu bisa selesai dalam waktu tiga bulan kalau metode kerjanya pun jelas, karena biasa ada paket ditender dalam metode kerja tidak dicantumkan hari kerjanya,” ujar Surahman, kemarin.
Namun, untuk paket kegiatan pembangunan fisik hampir pasti dibatalkan pasalnya waktu yang dibutuhkan hanya dua bulan dari sisa waktu yang ada. Sementara untuk nonfisik, pihaknya akan segera merealisasi.
Sementara itu, paket pekerjaan yang tidak ditender hingga September kemungkinan besar akan batal dan dikembalikan ke negara.
Ia menjelaskan, proses lelang tahun ini melambat lantaran pihaknya masih menunggu berkas perencanaan dari SKPD terkait.
“Kemungkinan batal untuk 3 proyek kontruksi seperti pembangunan Puskesmas Batua, Jembatan Rajawali dan Barukang dinyatakan batal karena lelang paket kegiatan itu sudah batal,” kata Surahman.
Proyek yang terancam batal diantaranya pengerjaan Puskesmas Batu menjadi Rumah Sakit dengan pagu Rp 30 miliar, Jembatan Rajawali Rp 2 miliar, Jembatan Barukang Rp 700 juta, Trotoar Rp 40 Miliar, Jalan Bintang Lima Landak Rp 9,5 miliar dan Pete-pete smart Rp 3 miliar.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menjelaskan, proyek Puskesmas Batua tidak mampu dikerjakan dalam waktu tiga bulan. Besaran anggaran yang digunakan sebesar Rp 30 miliar tidak memungkinkan dikerjakan dalam waktu singkat.
“Mustahil dikerjakan dalam waktu tiga bulan, baiknya dilanjut tahun depan saja,” katanya. (fajar)