Sekjen Golkar : Tak Ada Uang Mahar Sesuai Perintah Ketum
KOLAKAPOS, Jakarta--Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partainya tidak pernah meminta mahar Rp 10 miliar terkait surat rekomendasi Pilgub Jabar.
Idrus mengaku ada orang yang mencatut namanya dan meminta uang mahar tersebut dari calon kepala daerah dari Partai Golkar untuk maju pada Pilkada mendatang.
"Memang persis seperti itu, saya juga baru dapat info bahwa ada beberapa orang yang keliling atas nama saya meminta uang kepada para kandidat, baru saja saya dapat info lagi," kata Idrus kepada wartawan, Rabu (4/10).
Idrus pun menegaskan, dirinya tidak pernah meminta siapapun melakukan tindakan tersebut. Apalagi sudah ada perintah langsung dari Ketua Umum Golkar Setya Novanto agar tidak meminta uang kepada calom kepala daerah yang akan maju pada kontestasi pilkada 2018 mendatang.
Jika ada pihak-pihak internal Golkar yang melakukan hal itu lanjut Idrus agar dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
"Seperti disampikan Ketua Umum Setya Novanto, dalam pencalonan tidak mengenal mahar-mahar, silahkan jika punya uang untuk digunakan di daerah sendiri karena pasti uang untuk kepentingan saksi dan lain-lain. Kita tahu saksi kampanye butuh banyak dana," ujarnya.
"Saya memyampaikan, saya tidak pernah meminta uang kepada siapapun kepada para calon. Kalau ada orang yang minta uang atas nama saya, jangan dilayani, bila memungkinkan laporkan kepada pengak hukum, apakah kepada KPK, Polisi dan Kejaksaan, bahwa perbuatan mereka melanggar aturan, tentu ini merusak nama baik saya," tambahnya.
Idrus menambahkan, dirinya juga tidak akan segan-segan melaporkan jika mendapati oknum internal partai Golkar melakukan hal tersebut.
"Kalau saya tahu saya akan laporkan, karena itu meyangkut nama baik saya. Itu termasuk kepada pemerasan," pungkasnya.(jpnn)