DPRD Makassar Bahas Peningkatan Kualitas Pendidikan

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Makassar--Sekretariat DPRD Kota Makassar menggelar Fokus Discussion Group (FGD), terkait masalah aktual kemasyarakatan. FGD kali ini membahas Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pendidikan di Kota Makassar, di Hotel Continent, Jalan Adhyaksa. Sebagai narasumber, Sekretariat DPRD Makassar menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ismunandar, anggota Komisi D, DPRD Makassar Melani Mustari serta akademisi Prof Basri Wello. FGD ini dihadiri puluhan peserta yang berasal dari perwakilan sekolah se-Kota Makassar dan sejumlah perwakilan orang tua siswa. Kepala Dinas Pendidikan, Ismunandar dalam pemaparannya menyampaikan bahwa UU mengatur bahwa anggaran pendidikan di Indonesia idealnya 20% dari APBD, namun kenyataan di lapangan jumlah tersebut tercukupi setelah digabung dengan sejumlah SKPD yang masih terkait dengan dunia pendidikan. “Sebisa mungkin dalam peningkatan kualitas pendidikan, jangan bergantung dengan anggaran, tapi harus ada pemberdayaan/keterlibatan masyarakat juga. Yang terpenting adalah pendidikan di lingkup keluarga,” terangnya. Ismunandar juga berpesan bahwa pendidikan yang berhasil adalah ketika telah mencetak anak-anak yang cerdas, berakhlak dan berkualitas, sehingga dalam hal ini orang tua harus memandang pendidikan adalah sebuah investasi bagi keluarga. “Kita di Makassar telah melahirkan kebijakan pendidikan yang berbasis kearifan lokal, yakni 18 revolusi pendidikan. Salah satu targetannya adalah menciptakan pendidikan karakter dalam rangka melahirkan anak -anak cerdas, berakhlak dan memiliki integritas,” tandasnya. Anggota DPRD Makassar, Melani Mustari, pun menegaskan bahwa peranan dari legislatif pun tentunya dibutuhkan dalam hal peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di Makassar. “Saya selaku legislator yang membidangi langsung masalah pendidikan selalu mendukung apapun jika terkait persoalan pendidikan kita di Makassar. Baik dari sisi regulasi, pengawasan dan penganggaran,” terang anggota Komisi D DPRD Makassar ini. Menurutnya, kualitas pendidikan jangan hanya dilihat dari sekolah yang ditempati, sebab yang paling menentukan kualitas anak didik adalah orang tua itu sendiri. “Jadi bukan dimana kita sekolah yang menentukan apakah kita berhasil atau tidak. Orang tua harus paham bahwa sekolah favorit yang menentukan kualitas siswanya, tapi orang tualah yang paling berperan, pendidikan dalam keluarga yang terpenting,” terangnya. Politisi Golkar ini juga menyampaikan jika ada keluhan atau persoalan terkait persoalan pendidikan yang didapati maayarakat, maka jangan segan untuk mengadukannya langsung. “Kalau ada yang tidak sesuai, silahkan laporkan kepada kami. Bisa lewat aplikasi A’JAMMA atau datang langsung. Kami siap tindaklanjuti jika itu persoalan tidak diselesaikan oleh Dinas terkait, itu sudah tugas kami,” kuncinya. Sementara, Prof Basri Wello, dalam pemaparannya hanya menyampaikan bahwa seluruh stakeholder yang terlibat dalam dunia pendidikan harus terbuka. “Kunci keberhasilan pendidikan kita, ada 3. Yakni keterbukaan, partisipasi dan akuntabilitas. Semua harus terlibat, mulai peserta didik, orang tua, pihak sekolah, legislatif dan pemerintah,” bebernya. Menurutnya, kenapa semua harus dilibatkan sebab bisa jadi salah satu dari mereka lebih tahu bagaimana membangun sebuah sistem pendidikan. Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya sebuah akreditasi. Pasalnya dengan menjadikan akreditasi sebagai indikator, maka itu menunjukkan jika sebuah institusi pendidikan selalu berusaha mencapai standar maksimal. (fajar)
  • Bagikan