Rumah Nenek Isabi Rubuh Termakan Usia, Lurah Sebut Kelalaian

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Parepare--Isabi (65) bersama anaknya I Nanno (35) dua janda warga di jalan Jendral M Yusuf, Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki tak dapat bantuan raskin dari Pemkot Parepare karena berstatus istri pensiunan TNI. Keduanya mengandalkan iuran gaji pensiun dari almarhum suami Isabi sebesar Rp500 ribu setiap bulannya. Gaji tersebut jauh dari kata cukup untuk biaya hidup sehari-hari, selain untuk membayar tagihan listrik dan air setiap bulannya. Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, keduanya pun terpaksa kerja secara serabutan agar bisa bertahan hidup. Sudah sekedar mampu bertahan hidup, musibah pun menimpahnya, Minggu lalu sekitar pukul 16.00 wita lantai dapur rumah panggung miliknya rubuh. Rubuhnya bukan karena bencana alam, tetapi karena sudah tua dimakan usia. Rumah miliknya yang sudah berusia puluhan tahun sudah sangat memprihatinkan. Dindingnya yang terbuat dari seng sudah karatan, sebagian terbuat dari papan yang juga terlihat sudah mulai rapuh, demikian halnya tiang dan balok penyangga. Sama halnya atap rumah berupa seng terlihat bocor diman-mana. I Nanno yang ditemui di kediamannya Senin 23 Oktober, mengaku kejadian rumahnya yang jebol pada bagian dapur terjadi Minggu lalu, sekira pukul 16.00 wita, saat ia sedang memasak untuk persiapan makan malam. Lantai dapur yang tiba-tiba saja rubuh itu mengakibatkan dirinya ikut terjatuh. “Saat itu saya memasak untuk persiapan makan malam, namun tiba-tiba lantai dapur runtuh, untungnya saya tidak terkenah api,” urainya.Dengan kejadian tersebut, dua janda ini berharap besar dapat perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk perbaikan tempat tinggalnya. “Ya, kami berharap kepada pemerintah agar dapat bantuan untuk perbaiki rumah,” harapnya. Sementara Lurah Lemoe Mallawa yang dihubungi secara terpisah menjelaskan, pendataan raskin bukan pendataan daerah, tapi pendataan pusat. Dan semua orang yang berstatus, PNS, TNI-Polri itu tidak tergolong orang miskin. “Jadi, itu tidak bisa dikasih beras raskin,” katanya. Menurutnya, kejadian rumah roboh itu karena kelalaian pemilik rumah yang tidak memperhatikan perabot yang sudah tua. “Setelah kami datang ke rumahnya, kami lihat itu, kelalaian mereka, karena ceritanya pernah buat acara, tapi tidak memberikan tiang penyangga sehingga lantainya jatuh,” jelasnya. Dia mengaku akan melaporkan kejadian yang menimpah warganya untuk diusulkan mendapat bantuan. “Ya, kami tetap laporkan kejadian ini untuk dibantu, mudah-mudahan saja ini bisa dibantu, karena kita juga tidak tahu mau lapor bagaimana karena bukan bencana alam,” akuhnya. (parepos)
  • Bagikan