Sipir Sewa Preman Pukul Napi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka-- Premanisme terjadi di dalam Rumah Tahanan (Rutan) klas IIb Kolaka. Korbannya adalah Martoni Ibrahim, warga binaan Rutan. Otak pelakunya, Zulkifli Arifin, sipir Rutan yang menyewa preman bernama Obed untuk menghajar Martoni. Ironis memang, Rutan yang berfungsi untuk merehabilitasi para pelaku kriminal, malah disusupi aksi premanisme. Ditemui ketika melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polres Kolaka, Martoni menjelaskan kronologisnya. Ketika masioh berada di dalam sel, ia mendapat panggilan dari sipir Zulkifli Arifin. Ia kemudian menuju ruang Petugas Pintu Utama (P2U). Di tempat itu, ia bertemu seseorang yang tidak dikenalinya. "Dia bukan petugas, bukan juga warga binaan (Rutan)," jelasnya. Meski mengenali orang tersebut bukan sipir dan warga binaan, tapi pria berperawakan pincang itu langsung menginterogasi Martoni di dalam ruangan. Dalam interogasi tersebut, Martoni baru mengetahui jika pria yang akhirnya dikenali bernama Obed itu, bermaksud menagih hutangnya kepada sipir Zulkifli Arifin. "Saya memang punya hutang sama pak Zulkifli, dan saya sudah sanggupi untuk membayar sisa hutangku. Namuan ternyata pak Zulkifli menggunakan cara kekerasan untuk menagih sisa hutang itu. Saya sempat ditanya oleh orang itu menganai sisa hutang. Namun saya menjelaskan saya akan lunasi itu. Saya juga tidak mengenal preman penagih hutan itu," ucap Martoni. Karena jengah mendapat pertanyaan seputar utangnya dari orang tidak dikenal, Martoni sempat kesal dan mempertanyakan motivasi penagih hutang itu. Saat itulah dia mendapat perlakuan kasar. "Saat itu dia, baru ditahu namanya Obed, langsung menarik kerah baju dan memukul sebanyak satu kali pada bagian jidat, langsung terbentur kepalaku ke tembok. Karena kejadian itu keluarga merasa tidak terima dan melaporkan masalah penganiayaan yang terencana ini ke Polres Kolaka," tuturnya. Martoni berharap Kepolisian bisa menangani kasus ini dengan baik. Walaupun saat ini ia masih berstatus sebagai warga binaan, Martoni berharap tidak ada lagi premanisme di dalam Rutan Kolaka. "Padahal kami ini warga binaan yang harusnya dilindungi, tapi kenyataanya kami bisa mendapat perlakukan penganiayaan dari preman yang sangaja dimasukkan oleh penjaga. Saya menyayangkan hal itu," tambahnya. Sementara itu Kepala Pengamanan Rutan Kelas IIb Kolaka, Solehuddin saat berada di Polres Kolaka membenarkan kejadian tersebut. "Yah memang benar ada kejadian tersebut, kami sangat prihatin dengan kejadian itu," ujarnya singkat. (hud/b)
  • Bagikan