Butuh Rp20 M untuk Tangani Banjir di AP Petta Rani
KOLAKAPOS, Makassar--Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII mulai memikirkan cara menanggulangi genangan cukup parah yang terjadi di sepanjang Jalan AP Petta Rani jika hujan turun.
Kepala BBPJN XIII, Miftachul Munir, menjelaskan, setelah melalukan survei dan melihat kondisi AP Petta Rani jika hujan turun, persoalannya adalah air mengalir ke badan jalan.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melaporkan persoalan ini ke Jakarta dan berharap ada alokasi anggaran yang bisa disisipkan untuk membenahi drainase sepanjang jalan nasional tersebut.
“Dananya belum ada namun kita coba usulkan ke Jakarta,” ungkapnya.
Dia berharap alokasi anggaran diperoleh dari memanfaatkan dana sisa lelang nasional.
Miftachul menambahkan, skenario yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya banjir di Jalan AP Petta Rani dengan meminjam space lahan yang ada di Jalan Sungai Saddang dan Landak untuk mengalirkan air di AP Petta Rani menuju ke kanal.
Diperkirakan untuk menanggulangi persoalan genangan itu, butuh anggaran sekitar Rp20 miliar.
“Kita akan selesaikan dulu desain bersama Dinas Pekerjaan Umum, Pengelolaan Sumber Daya Air, hingga Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ).
Dia mengaku pihaknya sudah melakukan survei, detailkan akan difinalkan. Saat ini, lanjutnya, yang cukup mendesak untuk dilakukan adalah membersihkan endapan saluran di sepanjang AP Petta Rani sampai pertigaan Urip Sumiharjo sepanjang 1,5 km. Namun dia mengaku cukup terkendala dengan kehadiran pedagang kali lima.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Andi Dharmawan Bintang, menjelaskan, untuk memerangi banjir di kawasan AP Petta Rani, butuh keterlibatan berbagai pihak. Baik provinsi, BBPJN XIII, Pemerintah Kota Makassar, hingga BBWSPJ.
Dia setuju jika air yang tergenang di AP Petta Rani diarahkan ke kanal. ” Harus segera dilaksanakan. Kami siap membantu upaya tersebut, ” ungkapnya. (fajar)