Tantenya Diikat, Bocah 18 Bulan Diculik saat Tidur
KOLAKAPOS, Makassar--Jarum jam menunjuk angka kira-kira pukul 10.30 Wita,. Suasana di Jalan Pendidikan, Kompleks Perumahan Universitas Negeri Makassar (UNM) tidaklah terlalu ramai.
Mendadak terdengar teriakan minta tolong dari seorang perempuan. Muhlis, seorang tetangga langsung bergegas menemuinya. Ia mengajak dan memanggil tukang bentor yang sedang mangkal tak jauh dari lokasi. Mereka kemudian beramai-ramai ke sebuah rumah berukuran besar berpagar besi tinggi.
Tak lama berselang, tetangga lain berdatangan. Tujuannya, hendak mengetahui apa yang baru saja dialami perempuan yang meminta tolong tersebut.
Terungkap, penculikan anak baru saja terjadi. Dua orang pelaku, masing-masing pria dan wanita membawa kabur Raihanun Mailika, bocah perempuan yang masih berusia 18 bulan.
Bocah mungil yang diculik merupakan buah hati pasangan suami istri Umar Said, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel dan Fatmawati Mangera.
Petugas dari Polsek Rappocini, Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel yang menerima informasi penculikan ini, langsung ke lokasi kejadian. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan. Termasuk mengambil keterangan sejumlah saksi.
Perempuan yang awalnya berteriak, dan belakangan diketahui bernama Etty dijadikan sebagai saksi. Ia diamankan ke Mapolsek Rappocini untuk kepentingan penyelidikan.
Muhlis yang ditemui, kemarin mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di counter HP milinya. Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan wanita yang meminta tolong.
”Saya langsung panggil tukang bentor yang mangkal di sudut jalan. Kemudian sama-sama ke rumahnya,” ujar Muhlis.
Sementara Halwiah (60), tetangga lainnya, mengaku langsung keluar rumah mendengar suara ribut-ribut. ”Saya disampaikan bahwa baru-baru terjadi penculikan anak tetangga sebelah rumah. Ada saya lihat Etty di situ. Dia keluarganya orang tua anak yang diculik. Saya bersama yang lainnya menghampiri Etty. Dia lalu menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya,” terang Halwiah.
Perempuan paruh baya ini mengakui, peristiwa penculikan anak merupakan yang pertama kalinya terjadi di kompleks ini. ”Ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya pernah terjadi aksi jambret, dan itu dialami oleh ayah anak yang diculik ini. Sudah lama kejadiannya,” beber Halwiah.
Dari keterangan Etty, seperti ditirukan Halwiah, ia tengah menjaga Raihanun di dalam rumah. Tiba-tiba didatangi pelaku yang mendongnya dengan senjata tajam. Kemudian menyekap Etty. Mulutnya dilakban, lalu kedua tangan dan kakinya diikat.
Salah seorang keluarga korban, juga menjelaskan pengakuan Etty. Menurutnya, Etty sempat ditelepon oleh pelaku yang mengaku sebagai keluarga pemilik rumah dari Kabupaten Bone.
”Etty dihubungi oleh pelaku. Katanya dari Bone. Dia juga menyebutkan Ecce, nama kecil ibu korban. Katanya hendak membawa kiriman dari Bone,” jelas kerabat korban yang enggan menyebutkan namanya.
Dia yang merupakan tante korban, menuturkan kalimat dalam komunikasi antara pelaku dan Etty. ”Ada Ecce di rumah? Kebetulan ada kiriman dari Bone mau antar,” ujarnya menirukan percakapan keduanya.
Tidak lama kemudian datanglah pelaku dengan mengendarai mobil. Turun seorang perempuan, yang kemudian membuka pintu pagar rumah. Selanjutnya turun pula seorang pria. Dia mengangkat dos, yang diakuinya kiriman dari Bone.
Begitu masuk di dalam rumah, keduanya langsung beraksi. Etty ditodong dengan dengan senjata tajam. Setelah Etty tak berdaya, pelaku lalu mengambil bocah Raihanun yang tengah lelap dalam tidurnya. Diapun langsung dibawa pergi.
Orang tua sedang bekerja
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Hasan kepada wartawan, kemarin mengatakan, informasi sementara bahwa Etty yang merupakan keluarga korban hanya berdua di rumah saat kejadian. Kedua orang tua Raihanun sedang berada di tempat kerja.
”Saat kejadian hanya korban dan Etty yang berada di rumah. Tantenya itu ditodong dengan senjata tajam. Kemudian pelaku menculik korban yang sedang tidur dan membawanya pergi,” jelas AKBP Anwar Hasan.
Dari hasil olah TKP, tambah Anwar, ditemukan barang kiriman tersebut berupa dua dos berisi air kemasan gelas.
“Modus pelaku ini membawa barang kiriman di rumah korban. Berupa dua dos berisi air kemasan gelas. Kasusnya masih dalam penyelidikan. Saksi Etty masih dimintai keterangan. Sementara pelaku dalam pengejaran,” terang Kasat Reskrim.
Raihanun yang diculik oleh pelaku merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Umar dan Fatmawati. Anak pertama mereka telah lebih dahulu menghadap Sang Khalik. Saat ini Fatma dikabarkan tengah mengandung.
BKM yang datang ke rumah korban, tidak berhasil menemui Fatmawati. Ia disebutkan mengalami syok berat atas kejadian yang dialaminya. Kerabat serta tetangga dan temannya silih berganti berdatangan. Fatmawati mengalami depresi. (bkm)