Dua Perempuan Nyaris Dijadikan PSK, Ditolong Eks Anggota TNI

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kotawaringin Barat--Nasib miris dialami dua perempuan asal Serang, Banten, berinisial ES dan RH. Keduanya nyaris menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking). Keduanya ditawari pekerjaan, namun justru akan dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Desa Sungai Pakit, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng. Dua wanita itu tiba di Kabupaten Kotawiringin Barat Selasa (23/1) lalu. Informasi yang diperoleh Radar Sampit (Jawa Pos Group), awalnya ES dan RH berkenalan dengan seorang pria saat naik angkot di Serang, Banten. Pria tersebut menawarkan pekerjaan pada mereka di daerah Kalimantan. ”Setelah berkenalan selama tiga hari, mereka dibelikan tiket untuk berangkat kerja di Kalimantan. Setelah disanggupi, kedua korban berangkat pada Selasa pagi dan mendarat di Pangkalan Bun di hari yang sama,” kata Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Serang, Oyon Suryono saat dihubungi Radar Sampit, Sabtu (27/1). Ketika tiba di Pangkalan Bun, lanjut dia, kedua korban terkejut. Pasalnya, mereka dipekerjakan di sebuah lokalisasi untuk melayani nafsu bejat lelaki hidung belang. Tak mau kehormatannya ternoda, keduanya memutuskan kabur ke arah Sampit dengan bantuan seorang mantan anggota TNI yang menolong mereka, Rabu (24/1), sekitar pukul 04.00. Menurut Oyon, kedua korban sudah tiba dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. ”Berangkat (pulang) dari Bandara (Haji Asan) Sampit. Intinya, kedua korban berterima kasih kepada beberapa pihak terkait yang sudah membantu menyelamatkan mereka (kedua korban) hingga berhasil pulang ke kampung halamannya,” ujar Oyon. Dikatakan, respons cepat dilakukan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah begitu mendapat informasi dua warganya menjadi korban human trafficking. Ratu Tatu langsung berkoordinasi dengan Polres Serang dan Dandim 0602 Serang. Setelah itu, mereka melakukan koordinasi dengan Kapolres dan Dandim 1015 Sampit, guna memastikan keamanan dan keberadaan kedua korban.(jpnn)
  • Bagikan