KOLAKAPOS, Kendari--Isak tangis mewarnai pelaksaan apel terakhir Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA), Senin (12/2). Hal ini disebabkan pemutaran rekaman sambutan Nur Alam yang diputar menggunakan mikrofon.
Dalam rekamannya, Nur Alam mengungkapkan perjalanan panjang telah dilalui bersama. Tentu berbagai legesi telah diciptakan dan akan menjadi kenangan serta bagian yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Semoga semua hasil perjuangan bersama ini mendapat berkah dari Allah dalam bentuk pahala kepada kita semua," katanya.
Menurutnya, berbagai tugas telah dilaksanakan dengan baik dan sukses, namun masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi.
"Ini menjadi tugas kita semua. Melihara apa yang sudah ada supaya semua kondisi makin baik di pemerintahan selanjutnya," ungkapnya.
Ia berpesan kepada pemimpin selanjutnya yang terpilih agar kebijakan yang telah disepakati bersama tetap dipertahankan, seperti pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Pemerintah Provinsi Sultra harus tetap dilanjutkan.
"Termasuk perumahan PNS di Nanga-nanga, peningkatan SDM terus dikembangkan sesuai dengan kapasitas masing-masing dan sarana prasarana serta penataan kantor di Bumipraja untuk dukung pelayanan publik. Dan saya harap program Sultra beribadah khususnya sholat subuh dan Jumat berjamaah agar tidak ditinggalkan," tutupnya.
Untuk diketahui, rekaman Nur Alam diambil saat pemeriksaan kesehatan pada 8 Februari 2018 lalu. Perjalanan selama 10 tahun memimpin sultra, di periode Kedua akan berakhir pada 18 Februari mendatang. (k1/b/hen)