Penanaman Kakao Setelah Tanaman Jangka Pendek

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Lasusua--Pemkab Kolut semakin optimis revitalisasi kakao bakal sukses. Apalagi masyarakat sangat antusias menyambut program tersebut. Terlihat dengan dibersihkannya lahan untuk ditanami kakao. "Untuk masyarakat yang telah membersihkan lahannya akan dilayani dengan sebaik mungkin. Bagi yang belum, kita beri kesempatan untuk membuka lahannya," ujar Kepala Dinas Pertanian Kolaka Utara, Samsu Ridjal. Ia menjelaskan, penanaman bibit kakao masih memiliki proses yang panjang, mulai dari proses tender untuk pengadaan biji kemudian pembibitan yang akan dilakukan oleh masyarakat, sembari menunggu bibit siap tanam, lokasi perkebunan akan ditanami tanaman sela yakni talas jepang atau jagung yang saat ini pasarnya sudah siap. "Biji nanti yang akan disortir oleh ahlinya, untuk program revitalisasi dimulai dari pembersihan lahan, kemudian penanaman jangka pendek kemudian panen, setelah panen baru masuk penanaman kakao," ujarnya. Diapun menambahkan, untuk bibit talas jepang dan jagung Pemda sudah siapkan bibit, pupuk dan konsultannya, namun untuk setiap wilayah tanaman yang ditanam akan berbeda sesuai dengan kondisi tanahnya. "Penanaman tergantung, kalau cocok dengan talas kita akan tanam talas, kalau cocok jagung kita akan tanam jagung," tuturnya. Selain itu, untuk varietas lain selain talas dan jagung belum ada kepastian pasar, sehingga untuk sementara masyarakat hanya dianjurkan menanam talas dan jagung. "Talas jepang harga petani Rp2.500 sampai Rp3000. Jagung harga Rp3.000 sampai Rp3.150, untuk sementara kita akan bibit talas jepang sebanyak 5 hektar dan nantinya itu akan menjadi biji kemudian dikembangkan hingga ratusan hektar, jagung kita perkirakan 2050 hektar," tandasnya. (cr2/c)
  • Bagikan