KOLAKAPOS, Kendari--Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Teguh Setyabudi meminta agar kontraktor bendungan Ladongi yang terletak di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), tidak asal kerja.
Permintaan ini menanggapi adanya istruksi presiden yang meminta agar program strategis nasional di dearah, untuk dipercepat penyelesaiannya.
Sehingga Bendungan Ladongi yang seharusnya dikerjakan tahun anggaran 2016-2020 bakal dipercepat proses pengerjaannya diupayakan rampung tahun 2019.
"Di satu sisi target 2020 ke 2019 itu adalah hal yang positif tapi jangan sampai kemudian menimbulkan masalah utamanya kualitas dan sebagainya. Artinya bahwa percepatan itu tidak mengurangi sedikitpun kualitas Bendungan ini sehingga masalah daya tahan masalah kekuatan dan sebagainya Itu bisa terantisipasi," katanya saat meninjau pembangunan Bendungan tersebut. Kamis (22/3).
Sebab kata dia, bendungan tersebut berdiri diatas pemukiman warga sehingga kontruksi bendungan tersebut harus benar-benar sesuai.
"Ini kan masalah keamanan yang luar biasa bahkan keselamatan warga itu harus kita antisipasi demikian juga dengan keamanan pekerja itu sendiri itu juga harus baik," sebutnya.
Mengenai kunjungan tersebut, dirinya mengatakan sebagai bentuk dukungan terhadap program strategis nasional. Dengan melakukan pemantauan dan memonitor.
"Ayo mari bersama kita sukseskan program strategis, kalau ada masalah silahkan ke saya, pak bupati, maupun SKPD terkait. Dari tataran pemerintah provinsi akan melapirkan kepada bapak presiden melalui menteri dalam negeri," sebutnya
Terakhir dirinya berharap agar preogram strategis nasional tersebut bisa berjalan lancar tanpa kendala.
"Saya kesini tentu saja ingin tau sejauh mana program stregis nasional ini dilaksanakan dan untuk di Sultra kita ingin supor jangan sampai yang sudah menjadi kawasan strategis ada kendalanya atau mangkrak," tandasnya.
Sementara itu kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari Eka Nugraha Abdi mengatakan progres kerja pembangunan Bendungan tersebut sudah mencapai 20%.
"Ini lebih cepat 0,4% dari progres kerja. Bendungan ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan PT Bumi Karsa. Untuk kendala sampai saat ini belum ditemu masalah yang cukup berat,"singkatnya (k1/b/hen)