Pengedar Sabu-Sabu Disikat Dalam Bus
KOLAKAPOS, Surabaya--Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menangkap seorang kurir narkoba di Jalan Kedungcowek pada Kamis (3/5). Ahmadi alias Madi dicokok petugas saat hendak mengirimkan sabu-sabu seberat 3 kg dari Johor, Malaysia, menuju Sampang, Madura.
Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra menyatakan, tersangka menerima serbuk haram tersebut sejak 29 April.
''Dari Johor, dia berangkat dengan menggunakan speedboat,'' ujarnya.
Nilai barang bukti itu diperkirakan Rp 3 miliar. Wisnu belum menjelaskan asal barang tersebut. Sebab, Wisnu masih dalam proses pengembangan penyidikan.
Namun, jika dilihat dari karakteristiknya, serbuk itu mirip barang yang dikirimkan bandar asal Tiongkok.
Sabu-sabu tersebut dibungkus plastik dalam beberapa ukuran. Yakni, 504 gram, 597 gram, dan 614 gram. Sisanya dibungkus menggunakan plastik putih lonjong sepanjang 1,5 meter.
Ada lima kemasan yang dibungkus lonjong. Semuanya dimasukkan ke rice cooker warna hijau bermotif bunga. ''Ini modus saja. Sabu lonjong itu ditaruh melingkar di dalamnya,'' ucapnya.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku berpindah alat transportasi saat tiba di Dumai, Riau. Dia menaiki bus menuju Jakarta. Polisi yang membuntuti pelaku mengawasi dari jauh.
Tersangka sempat berpindah bus saat berada di Jakarta. Dia melanjutkan perjalanan hingga tiba di Terminal Purabaya. ''Dia ganti bus lagi di Bungurasih. Anggota masih ngikutin dia,'' katanya.
Ahmadi kemudian menaiki bus lagi menuju Sampang. Sembari membuntuti pelaku, petugas melakukan pemetaan jaringannya untuk memastikan bandar yang dituju.
Setelah memastikan jaringan Ahmadi, polisi melakukan penyergapan. Yakni, tepat di depan gerbang tol Suramadu. Sejumlah penumpang sempat panik lantaran ada polisi berpakaian preman yang masuk.
Ahmadi yang sudah dibidik tak bisa berkutik. Dia dikeler keluar bus. Tas ransel biru miliknya digeledah di pinggir jalan. Bus diminta melanjutkan perjalanan. Barang bukti didapatkan.
Pelaku tidak bisa mengelak. Pria kelahiran Lumajang itu diamankan ke markas BNNP Jatim.
Saat proses interogasi, polisi mendapati sabu-sabu yang disembunyikan tersangka di dalam rice cooker.
Wisnu menyatakan, jaringan Madura memang kerap bermain dengan jaringan asal Malaysia. Namun, sejak Hamid, kepala distribusi bandar Madura, ditembak mati pada Januari lalu, intensitas pengiriman menurun.
Hingga kini, petugas masih melakukan pengembangan penyidikan. Mereka masih merunut jaringan atas Ahmadi. Mulai penyedia sarana hingga asal barang. ''Kalau proses penyidikan selesai, segera kami rilis,'' ujarnya. (mir/c20/ayi/jpnn)