Mau Nyala, PLN Unaaha Bebankan Pelanggan Beli Kabel JTR Puluhan Juta

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Unaaha --Demi menikmati aliran listrik sampai ke rumah, salah satu pelanggan PLN Rayon Unaaha, terpaksa mengeluarkan biaya yang cukup besar, pasalnya pelanggan atas nama Masit, warga desa Otodopi, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe ini harus dibebankan membeli kabel Jaringan Tegangan Rendah (JTR) oleh salah satu oknum PLN Unit Abuki jika ingin menyala. Sebelumnya Masit, mengaku senang dengan adanya program Listrik Desa (Lisdes) milik PLN, karena dari sekian banyak desa yang terdaftar program lisdes ini satu diantaranya merupakan desa tempat tinggalnya, Alih-alih harapan untuk menggunakan listrik milik negara ini dapat terwujud dengan biaya murah justru dirinya harus mengeluarkan biaya yang jumlahnya mencapai belasan rupiah. Saat ditemui di kediamanya, Masit mengaku jika biaya pemasangan listrik untuk sampai di rumahnya, Ia harus menggeluarkan uang sebesar Rp. 16.700.000,. Biaya ini hanya untuk membeli kabel JTR sepanjang 750 meter dan kabel Sambungan Rumah (SR) sepangang 115 meter, biaya ini diluar Kwh. " Pembeli kabel itu (JTR dan SR Red) 16.700.000, karena kalau mau menyala itu kita harus beli kabel, yang pasangkan itu orang dari PLN Abuki, orangnya gendut," kata Marit. Saat di tanya dengan jumlah biaya yang cukup besar, Ia mengaku terpaka membayar dengan jumlah tersebut, karena keingunanya untuk menikmati listrik bisa terwujud. "Pernah saya kasi tahu kontraktornya (pekerja jaringan listrik desa Red) kalo bisa itu trafo di pasang di dekat rumahku saja, karena nanti saya mau pasang juga, tapi itu hari di tidak pasang, alasanya saya tidak langsung pasang Kwh, kan tidak ada uangku itu haru, jadi itu trafo dia bawa jauh mi," terangnya. Untuk mencari tahu oknum PLN unit Abuki yang telah menjual kabel JTR, ke pelanggan wartawan Kolakapos sudah berusaha untuk menemui oknum PLN tersebut, yang di duga merupakan kepala unit PLN Abuki dengan ciri-ciri gendut, namun belum di temukan. Sementara itu Kepala Rayon Unaaha, Ardianto saat di hubungi via Whatsapp, terkait biaya yang di keluarkan pelanggan mencapai belasan rupiah, dirinya tidak mempercayai akan biaya tersebut, " Kamu kepelangganya, terus tanyakan IdPelnya, beres khan toh, saya tidak bisa tindak lanjuti kalau sepotong-sepotong infonya," Tulis Ardianto.(m4/b/hen)
  • Bagikan