KOLAKAPOS, Lasusua -- Meninggalnya Bripda Muhammad Faturrahman Ismail pada 3 September meninggalkan luka yang mendalam. Pasalnya anak kedua dari tiga bersaudara tersebut merupakan anak yang baik,penyayang dan humoris di mata keluarga,sahabat dan kerabatnya. Pihak kelurgapun di Kolaka Utara meminta kedua tersangka diadili Seadil-adilnya.
Seperti yang diterangkan Mahyuddin Paman Korban bahwa keponakannya tersebut baru 6 Bulan berdinas setelah dilantik pada Maret lalu.Namun anak periang tersebut harus bernasib naas tewas ditangan seniornya.
“Untuk proses hukum kami serahkan ke pihak berwajib bagaimana dia diproses seadil-adilnya, dan kami pihak keluarga sangat salut pada pak Kapolda pagi sekali datang berkunjung di rumah sakit,”katanya.
Diapun menambahkan bahwa kematian ponakannya itu ditangan Bripda Z dan F pihaknya mengetahui pada Pukul 02.00 dini hari. Dan setelah menerima kabar tersebut dirinya langsung meluncur ke Kendari.”Dari pihak keluarga kami menerima informasi kematian korban itu pukul dua subuh dan kami langsung menuju Kendari untuk menjemput jenazah korban,”terangnya.
Seperti diketahui insiden maut ini berawal saat korban baru pulang patroli bersama belasan rekannya, Senin (3/9/) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Dua seniornya yakni Bripda Z dan Bripda F memangil korban bersama belasan rekannya ke barak. Korban bersama beberapa rekannya disuruh berbaris dalam posisi duduk bertumpu dengan lutut. Saat itulah, kedua seniornya secara bergantian memukul korban di bagian dada dan perut. Bripda Muh. Faturrahman Ismail kemudian mengalami sesak nafas dan jatuh tersungkur. Korban kemudian dilarikan oleh rekan-rekannya ke Rumah Sakit Abunawas Kendari. Setibanya di RSUD, dokter langsung memberikan pertolongan pertama dengan cara memompa jantung korban dan juga memberi infus. Namun sekitar pukul 01.40 Wita dokter menyatakan sudah meninggal dunia.(cr2/b/hen)