Portal CPNS Bermasalah, Daerah Tak Berdaya

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Kolaka -- Persoalan akses website resmi BKN di laman sccn.bkn.go.id yang tidak bisa diakses, masih menjadi kendala bagi para calon pelamar CPNS, hingga kemarin (30/9). Bahkan, laporan dan pantauan koran ini, seharian kemarin, werbsite itu tidak bisa diakses oleh para calon abdi negara dengan berbagai alasan.

Ini dibernakan oleh salah seorang pelamar asal Kolaka, yakni Supriana Afrilia. Menurutnya, meskipun sudah beberapa jam menunggu, website BKN tidak bisa juga diakses. Dikatakannya, para CPNS jadi kesulitan untuk malakukan pendaftaran.

"Hari ini (kemarin, red) saya dari pagi mencoba untuk mendaftar, tapi tidak bisa. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Informasinya jika ingin mendaftar harus dini hari. Karena pada waktu itu pengunjung website diyakini sedikit," katanya dengan nada datar.

Ia meyakini sulitnya untuk mengakses website BKN ini, dikarenakan banyaknya jumlah pelamar yang berusaha mengakses website secara bersamaan. Oleh karena itu mendaftar hendaknya dilakukan pada malam atau dini hari.

Hal senada dikatakan Arlin. Dirinya mengatakan bahwa sulitnya masuk ke situs sscn.bkn.go.id meski sudah mendaftar di waktu yang disarankan BKN. "Saya sudah mencoba pada tengah malam, karena saya pikir pasti sedikit yang mengakses. Namun tetap tidak bisa masuk, jadi kami khawatir kalau sampai akhir tetap gangguan," ungkapnya.

Di Kolaka meski antusias pendaftar CPNS sangat tinggi, namun para pelamar yang sengaja mendatangi warnet-warnet juga tak bisa mengakses pendaftaran melalui SSCN.BKN.go.Id.

Di laman tersebut kerap tertera informasi bahwa jaringan sedang sibuk. Hal tersebut sontak membuat para pendaftar cemas, pasalnya jika akses tak kunjung dapat dibuka maka waktu semakin mendekati batas pendaftaran.

"Iya bagaimana kalau tidak bisa dibuka nanti pendaftaran tiba-tiba sudah tutup," ujar salah satu pendaftar CPNS lainnya, Andi Husni. Dirinya juga mengatakan bahwa jika kendala server terus terjadi maka bukan tak mungkin gelombang pendaftar akan menumpuk di hari-hari berikutnya. "Nanti khawatir saja jika akan semakin sulit akses online," ungkapnya. (ist)

  • Bagikan