Mustajab, Kadis LHK Kolaka : Armada Kebersihan Cukup Namun Dana Rutin Terbatas

  • Bagikan
Kadis Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kolaka Mustajab 

KOLAKAPOS, Kolaka -- Kepala dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Kadis LHK) Kolaka Mustajab mengaku jika saat ini armada atau mobil pengakut sampah telah memadai. Hanya saja yang menjadi kendala dilapangan saat ini sudah tidak adanya biaya terkait tambahan jam kerja khususnya jam lembur. Sehingga terkadang ada beberapa titik sampah yang jarang terangkut, karena adanya kendala dilapangan.

" Armada kami sudah maksimal hanya persoalannya dana rutin kami yang terbatas. Sehingga saat ini pekerja kami hanya bisa melakukan pengangkutan sampah dua kali dalam sehari seharusnya idealnya tiga kali dalam sehari, tapi karena dana lembur telah dihilangkan maka kami hanya bisa mengangkut sampah dua kali saja, " Ungkap Kadis LHK Kolaka Mustajab saat ditemui media ini, Selalsa, (19/2).

Seharusnya, kata Mustajab ada tambahan jam kerja sehingga tidak ada lagi kendala terkait  pengakut sampah. Sebab mobil dan para pekerja akan selalu siap setiap saat jika ada sampah yang menumpuk yang terlambat dilakukan pengakutan dikarenakan ada kendala teknis dilapangan, sehingga jika ada jam lembur sampah yang belum sempat diangkut bisa dilakukan pengangkutan dimalam hari, sehingga tidak ada lagi sampah yang tertinggal.

" Sekarang pekerja kami hanya dua kali saja mengakut sampah, kita mau tiga kali tapi persoalannya pasti butuh makan dan minum, dianggaran kami saat ini itu yang tidak cukup. Kami mau tambah mobil otomatis pasti tenaga juga akan ditambah dalam hal ini sopir dan kondekturnya belum lagi biaya bahan bakarnya, " akunya.

Menurutnya, jumlah armada saat ini sudah lebih dari cukup, hanya terkadang jika ada mobil yang bermasalah itu yang terkadang membuat volume sampah menjadi banyak, apalagi ketika ada hari pasar pasti volume sampahnya akan lebih banyak dan harus setiap saat diangkut.

" Kalau saya cukup 18 unit cuma kita mau tambah saja volume kerja harusnya tiga kali, akan tetapi anggarannya yang tidak ada. Pos anggaran kita yang masih kurang bukan armada yang kurang tapi dana operasional kita yang terbatas karena biaya lembur yang sudah tidak ada, " jelasnya.

Pihaknya sudah mencoba untuk menganggarkan, tapi kemampuan dan Pemda Kolaka yang terbatas belum bisa memenuhi semua kegiatan di Dinas LHK. Apalagi saat ini anggaran yang dikucurkan Pemda Kolaka di Dinaa LHK cukup besar.

" Kita sudah coba untuk menganggarkan tapi Dinas kami pos anggarannya terbilang cukup besar saat ini, jadi Pemda belum mampu untuk menambah anggaran itu, sebab saya punya tenaga kerja saat ini berjumlah ratusan dan upahnya hanya 1,3 juta perbulan jauh dari upah minimum kerja (UMK) dan saya mau coba naikkan 5000 rupiah saja saya harus butuh tambahan dana sekitar Rp 700 juta mana mungkin Pemda mampu berikan tambahan dana operasional tenaga kerja kami. Karena yang lebih penting bukan karena nilai gajinya akan tetapi bagaimana gajinya bisa dia lancar pembayarannya dan itulah yang kami lakukan begitu tanggal 1, anggota saya sudah harus gajian. Inilah yang membuat semangat para pekerja kami saat ini, " tutupnya. (K9/c/hen).

  • Bagikan