Lukman Abunawas Wagub Sultra: Seluruh IUP di Konkep akan dicabut

  • Bagikan
Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas Saat Menandatangani Nota Kesepahaman. FOTO: Kadamu/Kolaka Pos

Lagi, Kantor Gubernur Dikepung Pendemo

 

KOLAKAPOS, Kendari -- Ribuan Masyarakat Wawonii dan Mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bela Wawonii kembali mengepung Kantor Gubernur Sultra. Tujuan mereka masih sama, yakni mendesak Gubernur Sultra Ali Mazi untuk mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP), yang ada di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

Diketahui, sebelumnya Masyarakat Konkep menggelar aksi Rabu 6 Maret, namun dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan dalam hal ini kepolisian dan Polisi Pamong Praja (Pol PP). Bahkan dalam aksi tersebut puluhan warga maupun Mahasiswa mengalami luka luka.

Akan tetapi niat masyarakat Konkep tak surut dengan kejadian tersebut, sehingga Senin 11 Maret kembali menggelar aksi di Polda Sultra dan di Kantor Gubernur Sultra. Tuntutannya agar pelaku peninganiayaan ditindak tegas. Bukan hanya itu, akan tetapi Kapolres Kendari dan Kasatpol PP diminta untuk dicopot, karena atas intruksinya massa aksi mengalami luka luka.

Massa aksi juga meminta agar IUP yang beroperasi di Konkep untuk dicabut bukan hanya dibekukan. Namun, lagi lagi dalam aksi unjuk rasa tersebut tidak membuahkan hasil, karena Gubernur Sultra tidak ada di tempat. Bahkan, para demonstran kembali dibubarkan dan puluhan mahasiswa ditangkap akibat merusak fasilitas negara.

Dan hari ini Kamis 11 Maret 2019 kembali menggelar aksi di Kantor Gubernur Sultra dengan masa yang lebih banyak. Dan tuntutannya masih sama, yakni mencabut IUP yang ada di Pulau Kelapa.

Konkep adalah daerah pesisir bukan daerah tambang. Jika ditambang maka Pulau yang ditinggali ribuan bahkan ratusan masyarakat itu akan tenggelam, akibat aktivitas pertambangan. "Oleh karena itu kami meminta Gubernur Sultra Ali Mazi untuk mencabut IUP di Konkep secara permanen, sehingga tidak ada aktivitas pertambangan di pulau kelapa itu," teriak Jenderal lapangan Front Rakyat Sultra Bela Wawonii Mando Maskuri. Kamis, (14/03).

Pantauan Kolaka Pos Setelah berorasi kurang lebih satu jam, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas menemui pendemo. Mantan Bupati Konawe ini terlebih dahulu menyapa ribuan massa yang duduk di depan Kantor Gubernur.

Setelah itu, Lukman meyakinkan massa aksi bahwa seluruh IUP di Konkep dalam waktu dekat akan dicabut, dan saat ini prosesnya sudah berjalan. Secara frontal Lukman juga mengucap janji sakral di depan pendemo. "Langkah pencabutan sudah final. Saya pertaruhkan jabatan saya. Kalau tidak benar potong leher saya," kata Lukman di hadapan ribuan pendemo.

"Lukman Abunawas yang memekarkan Konkep pada tahun 2013. Saya mendukung sepenuhnya aspirasi saudara-saudaraku semua. Saya membela jangankan tenaga, pikiran, nyawa-pun saya persembahkan," sambungnya.

Setelah berbicara di hadapan ribuan massa, Lukman Abunawas kemudian menandatangani perjanjian dengan massa aksi yang disaksikan langsung oleh pihak kepolisian dan tokoh masyarakat Konkep.

Ada tiga poin utama dalam perjanjian tersebut. Yang pertama, pencabutan IUP akan dilaksanakan paling lambat 14 hari terhitung hari ini. Yang kedua, Pemprov bersedia membuat surat putusan penghentian aktifitas pertambangan di Konkep. Yang terakhir, apabila poin satu dan poin dua tidak diindahkan, maka Ali Mazi membolehkan massa Bela Wawonii menduduki Kantor Gubernur Sultra.

Seluruh poin itu diamini langsung oleh Wakil Gubernur Lukman Abunawas. Ia pun membubuhkan tanda tangan di lembaran kertas tersebut. "Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya mewakili Ali Mazi pada hari ini menerima dan siap melaksanakan," kata Lukman sambil menandatangani surat perjanjian itu.

Lukman juga berjanji akan mencabut permanen seluruh IUP di Konkep paling lambat 10 hari terhitung hari ini. "Paling lambat 10 hari tuntas semua," terang Lukman.

Aksi ini berjalan damai. Setelah Lukman bertandatangan di atas surat perjanjian yang dibuat pendemo, massa aksi pun membubarkan diri. (P2/hen)

  • Bagikan