Soal Mati Surinya Terminal Mangolo
KOLAKAPOS, Kolaka -- 'Mati suri'-nya terminal Mangolo disinyalir ada hubungannya dengan keberadaan terminal bayangan yang menjadi tempat mangkalnya para sopir bandel. Akibatnya, terminal Mangolo yang seyogyanya menjadi 'rumah' bagi kendaraan penumpang dari arah utara Kolaka menjadi sunyi senyap.
Melihat kondisi itu, Kamis (26/4) pagi, pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kolaka menggelar razia terhadap sopir bandel. Terhitung ada dua lokasi yang menjadi fokus razia Dishub, yakni di sekitaran Jalan Merdeka dan di depan eks terminal lama di Jalan Pancasila. Sebagaimana dideteksi ke dua tempat itu kerap dijadikan sebagai lokasi transaksi jual-beli penumpang antar sopir.
"Iya kita razia tadi pagi (kemarin, red). Di warung Dapur Ibu (di Jalan Merdeka) dengan di depan terminal barang depan pasar, kemudian kita jalan sampai ke terminal (Mangolo)," kata Kadishub Kolaka, Wardi yang juga ikut turun saat razia, kemarin (26/4).
Lalu seperti apa hasil razia Dishub tersebut? Menurut Wardi, sekitar beberapa jam menyisir lokasi terminal bayangan pihaknya tidak menemukan adanya sopir bandel. Hasilnya nihil. "Mungkin mobil belum sempat lewat di sana, karena tadi jam 7 kita mulai (razia)," ujarnya.
Namun demikian, ia mengklaim, razia tersebut membuahkan hasil. Sebab, dengan adanya razia tersebut terminal Mangolo yang biasanya sunyi senyap, kemarin menjadi ramai lancar. Para sopir sudah mulai masuk kembali ke terminal Mangolo. "Ya mereka memang begitu, kadang main kucing-kucingan lah. Ya, jadi masalahnya sekarang para sopir dan masyarakat. Karena masyarakat (calon penumpang) juga kan main telepon (sopir) sekarang, mereka minta diantar atau dijemput langsung, tidak mau lagi ke terminal," bebernya.
Wardi juga mengatakan, untuk lebih mengoptimalkan aktifitas di terminal Mangolo, pihaknya akan menggunakan strategi khusus untuk memberi efek jera para sopir nakal. "Ya mulai Senin depan kita pakai strategi, kita akan turun dengan tim, ada Babinsa dan POM," pungkas dia. (kal/hen)