KOLAKAPOS, Kolaka --Mengawali tahun ajaran baru, lembaga tahfidz Baiturrahim yang kini beralih status menjadi pondok pesantren yang terletak di jalan Repalita, kelurahan Sea, kecamatan Latambaga, dibawah pimpinan ustaz Duwana Said dan diketuai oleh ustaz Sudarmansyah terus berbenah.
Pondok Pesantren Tahfidz Quran (PPTQ) Baiturrahim yang telah berdiri sejak 2017 lalu kini memiliki 9 asrama, telah banyak menyita perhatian masyarakat. Sebab bukan hanya masyarakat Kolaka, tapi juga masyarakat lainnya diluar Kolaka yang menjadi santri di pesantren tersebut.
Selain itu, pondok pesantren Baiturrahim juga terus menorehkan banyak prestasi sehingga amino masyarakat untuk menempuh ilmu di pesantren tersebut terus bertambah setiap tahunnya. Terbukti tahun ini, santri baru yang terdaftar mencapai 160 orang lebih dari berbagai wilayah di Sultra dan SulSel.
Sebagai program awal ditahun ajaran baru, pondok pesantren Baiturrahim telah menggelar kegiatan daurah tajwid bagi santri baru selama sebulan yang sejak1 Juli dan berakhir Kamis 25 Juli kemarin. Pembina tahfidz Baiturrahim, ustaz Lukman Saraji mengatakan, sebagai program ditahun ajaran baru pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan bagi santri baru. Dimana kegiatan tersebut merupakan program utama pondok pesantren Baiturrahim bagi semua siswa baru.
"Jadi kami telah melaksanakan kegiatan daurah tajwid bagi para santri baru yang hampir sebulan. Selain itu kami juga akan melanjutkan kegiatan lanjutan yakni ujian syahadah untuk kategori 5 juz, 10, 15, 20, 25 dan 30 juz bagi santri yang memenuhi syarat hafalan," ungkap ustaz Lukman Saraji yang merupakan lulusan Universitas Al Azhar Cairo Mesir yang dihubungi media ini melalui pesan whatsappnya, Kamis (25/7).
Menurutnya, daurah tajwid adalah pembelajaran ilmu tajwid dengan metode pengejahan huruf hijayah, hukum-hukum bacaan, sehingga santri mampu membaca Al-quran tanpa ada kesalahan.
"Saya berharap, Al-quran bisa membumi di Kabupaten Kolaka dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW. Langkah awal harapan ini adalah membina santri kemudian beralih ke masyarakat setempat, setelah itu ke orang-orang yang berpengaruh di Kolaka," harapnya. (k9/c)