KOLAKAPOS, Raha -- Bupati Muna LM Rusman Emba menilai, penyebab lambannya pembangunan di Muna lantaran dipengaruhi oleh suhu politik yang tinggi dari kalangan masyarakat. Hal tersebut diucap 01 Muna ini saat berdialog dengan masa demonstran Milenial Militan Muna di ruang rapat kantor Bupati Muna beberapa hari yang lalu.
Menurut Rusman, saat ini Ia menjabat sebagai Bupati Muna baru memasuki usia dua tahun delapan bulan. Pada tahun pertama dia bertugas sebagai Bupati, Rusman berupaya membangun Muna supaya sejajar dengan daerah-daerah maju di Indonesia. Caranya dengan membangun komunikasi dengan Menteri-Menteri kabinet kerja Presiden Indonesia Joko Widodo dan membangun komunikasi dengan investor-investor besar Nasional.
Upaya tersebut kata Rusman membuahkan hasil dengan masuknya berbagai macam bantuan-bantuan dari Kementerian serta beberapa investor juga tertarik menanamkan modal di Bumi Sowite.
Tetapi miris bagi investor kata Rusman, kata dia, saat investor menginjakan kaki di Bumi Sowite, bukannya mereka senang, justru merasa ketakutan. "Mereka tiba di Muna. Semua fasilitas kita tanggung, mulai dari tiket pesawat, sediahkan speed boat hingga penginapan kita sediakan di Galampano. Tapi, mereka hanya bertahan selama dua hari. Mereka pulang. Penyebabnya iklim politik disini terlalu keras," ucapnya
Kata Rusman, investor datang ke Muna untuk menanamkan modal, tetapi kalau konduktifitas di daerah tersebut terganggu maka investor tidak nyaman untuk berinvestasi. "Namanya juga investor mereka menanamkan uangnya dengan harapan uangnya bisa kembali. Tapi begitu mereka baru mau mulai sudah di hadang demo, kemudian di Facebook dihantam kiri kanan. Sehingga mereka tidak nyaman. Jadi kenapa Muna susah berkembang, karena riak politik di Muna terlalu tinggi. Mereka takut datang ke Muna," ketusnya
Olehnya itu, pasangan Abdul Malik Ditu ini menghimbau supaya rakyatnya khususnya generasi muda dan mahasiswa tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah persatuan yang tiga tahun belakangan ini sudah terbangun. "Jadi sebagai generasi Muda penerus bangsa, mari kita tanamkan suasana kondusif. Jangan salah sedikit pemerintah salah, pemerintah salah. Tapi carikan juga solusi. Jangan karena keterbatasan lalu kita diprovokasi, dipecah belah sehingga tidak bisa bangun kampung," pintanya. (m1)