Terumbu Karang di Pulau Pelangi Rusak Parah

  • Bagikan
Kondisi terumbu karang di Pulau Pelangi saat ini rusak parah. Foto ini diambil Mari Tebari Kolaka saat melakukan penyelaman di perairan Pulau Pelangi pada Sabtu (27/7). FOTO: Mari Tebari for Kolaka Pos

KOLAKAPOS, Kolaka -- Pulau Pelangi merupakan salah satu lokasi destinasi wisata di Kabupaten Kolaka yang menawarkan keindahan bawah laut karena keberadaan terumbu karang yang terawat. Namun, pesona terumbu karang yang indah kini susah didapatkan lagi di Pulau Pelangi. Pasalnya, kondisi terumbu karangnya kini rusak parah.

Salah satu kelompok masyarakat yang giat melakukan konservasi dan pariwisata serta pengawasan riset dan pengembangan pesisir laut, Kelompok Masyarakat Bahari Teluk Bone Lestari (Mari Tebari) Kabupaten Kolaka menilai kondisi terumbu karang di Pulau Pelangi saat ini cukup memprihatinkan. Disinyalir, kerusakan itu akibat adanya aktivitas masyarakat yang tidak bertanggunjawab, dengan melakukan pengembonan ikan.

"Kerusakan terumbu karang tersebut berdampak pada berkurangnya hasil tangkapan ikan para nelayan di sekitar pesisir pantai. Kerusakan terumbu karang kita di Kolaka ini sangat tinggi, kita pernah memetakan sekitar 80 persen karang kita yang ada di Teluk Bone dan Teluk Mekongga rusak parah,” jelas ketua Mari Tebari Kolaka, Syahrir, Senin (29/7).

Meski hanya terjadi di spot-spot tertentu, tetapi menurut Syahrir, kerusakan itu sangat berpengaruh terhadap ekosistem laut, dan secara langsung berdampak pada berkurangnya hasil tangkapan nelayan. "Dulu Pulau Pelangi menjadi surga bagi berbagai jenis ikan-ikan yang biasa dikonsumsi masyarakat, seperti ikan kerapu, ikan sunu, ikan kakap. Semua jenis ikan tersebut hidup dan berproduksi di sekitar terumbu karang, tetapi dengan aktivitas pengeboman, ikan-ikan tersebut kini susah didapatkan," ujarnya.

Untuk menekan jumlah kerusakan terumbu karang, Mari Tebari berupaya memberikan penyuluhan berupa informasi kepada nelayan dan masyarakat pesisir agar melestarikan Pulau Pelangi serta lingkungan laut sekitarnya. Tak hanya itu, Mari Tebari juga berupaya memberdayakan masyarakat pesisir guna menambah penghasilan masyarakat. Tetapi tidak dengan cara melakukan pengeboman ikan. "Kami berharap, masyarakat pesisir untuk mulai sadar betapa pentingnya menjaga ekosistem laut dengan cara tidak merusak terumbu karang. Karena anak cucu kita nanti akan menikmati, baik buruknya tindakan kita terhadap ekosistem laut,” tandasnya. (kal)

  • Bagikan