KOLAKAPOS, Raha -- Pemkab Muna dibuat geram dengan baliho bergambar bupati Muna Barat, LM.Rajiun Tumada bertuliskan "Mai Te Wuna, Amaimo Paada Ini". Rajiun sendiri mengaku tidak tahu ihwal baliho yang bermakna "Ayo ke Muna, Iya Saya Datang Ini".
Saat ditemui, usai menghadiri kegiatan silahturahmi di kelurahan Batalaiworu kecamatan Batalaiworu, Muna Senin (29/7), Rajiun mengatakan tidak pernah meminta apalagi memerintahkan orang untuk memasang baliho tersebut di wilayah kabupaten Muna. "Saya tidak tahu baliho ini siapa yang pasang. Masyarakat mana yang pasang. Makanya saya juga lihat, kaget. Luar biasa baliho ini," terangnya.
Soal baliho yang dianggap oleh Pemkab Muna bernuansa provokasi dan dapat menciptakan keresahan dikalangan masyarakat Muna, Rajiun menganggap hal tersebut terlalu berlebihan. Meski merasa tidak pernah merancang baliho tersebut, namun menurutnya klaim Pemkab Muna bahwa ada nuansa politik dibalik baliho itu, malah jadi terkesan politis. "Minta maaf kita (wartawan) dari mana? Dari Muna? Tahu bahasa Muna? Kalau tahu bahasa Muna? Kalau tahu, bahasa Munanya bagaimana? Kalau itu (kalimat provokasi pada baliho, red) saya tidak tahu. Pokoknya nanti masyarakat yang menilai," ucapnya.
Bahkan balihonya akan ditertibkan oleh Pemda Muna, Rajiun enggan berkomentar. "Saya no comment. Segala sesuatunya no comment. Nanti kita lihatlah prosesnya seperti apa," katanya.
Lebih lanjut Rajiun mengatakan, soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna, siapapun figur boleh tampil. Jika ada yang tengah mempromosikan diri melalui baliho atau kegiatan-kegiatan lainnya, menurutnya itu masih lumrah. "Wajar kalau siapapun nanti untuk tampil di Muna. Siapa saja. Secara demokrasi dan ini Pemkab Muna bukan hak milik. Siapa pun bisa tampil. Kalau ada yang merasa dan sebagainya itu, biasa dalam dinamika politik," pungkasnya. (m1)