KOLAKAPOS, Kolaka -- Pemerintah daerah (Pemda) Kolaka mulai waspada akan bahaya penyakit Stunting bagi bayi yang baru lahir. Pasalnya berdasarkan data dari pusat tercatat sebanyak 18 desa di 10 kecamatan di wilayah Kolaka terkena penyakit Stunting atau bayi kerdil akibat kelahiran yang tidak normal.
Hal itu disampaikan Bupati saat menghadiri salah satu kegiatan, pekan kemarin. "Saya kaget juga pada saat pertemuan di Jakarta ternyata untuk kabupaten Kolaka ada 10 kecamatan di 18 desa yang terkena Stunting. Ini kelahiran yang tidak normal karena faktor ibu hamil gizinya yang tidak bagus itulah salah satu penyebab terjadinya bayi Stunting. Stunting ini bukan hanya ukuran tubuh yang kecil akan tetapi otak juga yang kecil sehingga jika otak mengecil otomatis daya pikirnya akan kurang dan sangat berbahaya bagi pertumbuhan sang anak," ungkapnya.
Menurutnya, Stunting disebabkan oleh beberapa faktor, utamanya yakni faktor gizi, dan lingkungan yang tidak sehat karena prilaku buang air sembarangan. "70 persen sumber penyakit berasal dari lingkungan yang tidak sehat. Jadi saya berharap lingkungan dulu yang kita perbaiki. Biar sehari-hari makanan yang kita konsumsi bergizi kalau lingkungan kita tidak bersih tetap tidak akan baik hasilnya dan akan berdampak buruk. Olehnya itu memang kita harus mewaspadai. Jadi harus diperbaiki sarana air bersihnya, jamban, dan lingkungannya," ujarnya.
Safei juga menghimbau agar masyarakat Bumi Mekongga selalu menjaga kebersihan lingkungan. Hal itu dilakukan untuk bisa mencegah penyakit kerdil itu. "Saya minta kepada kita semua untuk selalu menjaga kebersihan dan menjadi perhatian khusus karena data dari pusat kita masuk dalam kategori rawan stanting," pintanya. (k9/b)